Quantcast
Channel: My Verandah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 692

Safari Lagoi Bintan : Serunya Belajar Mengenal Hewan dan Tumbuhan

$
0
0

Udah lama banget penasaran dengan Safari Lagoi Bintan. Namun baru kesampean minggu kemarin. Apalagi Fitry memang udah tidak sabar mau ke sana untuk melihat sejumlah hewan yang selama ini hanya bisa dilihat di internet atau tv, seperti gajah, orang utan dan komodo.

Sebenarnya badannya kurang sehat, namun ini anak kalau sudah ada maunya tidak bisa dilarang. Jadilah setelah sarapan dan minum obat kami menuju Lagoi, Bintan. Entah pengaruh obat Fitry ketiduran di jalan dan saya senang daripada nanti dia mengantuk sesampai di sana.

Sempat agak deg degan karena di jalan hujan lebat banget. Karena jika di sana hujan tentu tidak asyik untuk eksplore. Namun memasuki daerah Lagoi, hujan teduh dan ternyata hanya hujan lokal. Di dalam kawasan Lagoi malah tidak ada bekas hujan.

Kami sampai di simpang menuju Safari Lagoi Bintan yang ditandai dengan dua patung besar gorilla. Sejumlah pengunjung berfoto di sana. Saya juga pengin berfoto, tapi Fitry nyenyak banget tidurnya berbantal paha saya. Kasihan kalau dibangunkan. Jadi pas balik aja deh.

Di simpang itu juga ada plang nama lokasi yang berisi petunjuk untuk tamu harus masuk sekitar 800 meter. Jalannya masih tanah kuning padat.  Sekitar 500 meter masuk sudah terlihat sejumlah pengunjung sedang berjalan jalan di lokasi. Kami pikir sudah sampai, ternyata harus terus masuk mengikuti panah dan kemudian belok kanan ke parkiran dan terlihat gerbang nama bertuliskan Safari Lagoi dengan cat warna warni.

Lumayan banyak mobil yang parkir dan pada umumnya mobil pribadi. Ada serombongan tamu yang menggunakan mobil umum terdiri dari sejumlah orang dewasa dan anak-anak. Namun mereka tidak jadi masuk dan hanya berfoto di gerbang nama Safari Lagoi. Ternyata mereka pikir masuknya gratis.

Sebelum masuk saya mendokumentasikan dengan video kondisi luar, rencana mau bikin Vlog hehehe. Bagian depan kawasan Safari Lagoi ini hijau dengan aneka tumbuhan. Dekat gerbangnya ada dua buah kandang kaca di kiri kanan yang ternyata di dalamnya ada ular. Fitry langsung heboh.

Untuk masuk dalam kawasan Safari Lagoi, setiap pengunjung harus membeli tiket masuk. Pada hari libur pengunjung lokal dikenakan tiket masuk untuk anak anak dari umur 4-16 tahun Rp 25 ribu dan dewasa 40 ribu. Sedangkan jika hari biasa, harga tiket anak-anak tetap dan dewasa Rp 30 ribu.

Usai membayar tiket, kami disuruh memilih topi anyaman dan atau payung. Karena saya dan Fitry sudah membawa topi, hanya ambil 1 yang kecil untuk suami. Namun akhirnya Fitry yang memakai topinya. Katanya kami juga akan mendapat rujak buah, namun baru bisa diambil setelah selesai berkeliling.

Untuk berkeliling, kami ditemani Mas Candra. Sebelumnya saya menghubungi Mas Candra via akun FB Safari Lagoi untuk sekedar menanyakan biaya tiket masuk. Ketika ia tahu saya blogger, Mas Candra menawarkan untuk menemankan berkeliling.
Mas Candra yang mengguide kami
Berdiri di tangga hendak turun ke lokasi Safari Lagoi, keliatan jelas terbentang luas lahannya. Di hadapan kami terbentang kebun sayur  dan buah aneka macam, seperti kol, wortel, sawi dll. Ada juga kebun buah naga di sebelah kiri dan di sebalah kanan kebun papaya serta Kids Compost Factory.

Menurut Mas Candra, di Kids Compost Factory ini anak anak bisa belajar membuat kompos. Biasanya anak-anak yang datang berombongan dari sekolah. Hal ini sesuai tujuannya  sebagai temppat menginformasikan dan mendidik masyarakat tentang perlunya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati dan warisan alam yang melimpah di Indonesia.

Jadi di dalam Safari Lagoi ini juga ada Eco Village  dengan lahan pertanian seluas 17 hektar. Di sini ditanaman buah-buahan dan sayuran secara organik. Jadi selain melihat aneka hewan, pengunjung juga bisa melakukan tur eco farm untuk  eksplore tentang pertanian.

Awalnya sebelum ada hewan, sayuran dan buah di sini untuk dijual. Namun ketika sudah menjadi Safari Lagoi, buah-buahan dan sayuran diutamakan untuk makanan hewan yang dikonservasi di sana. Selain juga untuk dibuat rujak bagi pengunjung.

Sesuai dengan tujuannya sebagai tempat konservasi berbagai hewan yang diselamatkan dan terancam punah, di Safari Lagoi ini hewan hewannya minimal ada sepasang. Jadi nanti hewannya diharapkan akan berkembang biak. Seperti salah satunya marmut yang awalnya sepasang, sekarang banyak banget anaknya yang lucu lucu.

Kami menuju kadang aneka burung, ada burung kakak tua, burung bangkai dan elang jawa. Di sekitar kandang burung ada pohon murbei yang sedang berbuah. Mas Candra memetiknya untuk kami dan rasanya manis asam seger. Sedangkan Fitry sibuk nanya ini itu dan dilayan dengan sabar oleh Mas Candra

Selanjutnya menuju kandang komodo. Kandangnya luas dan dibuat sedemikian rupa. Keren banget dan bisa menjadi tempat foto foto yang instagramable. Ada jembatan yang melintas di atasnya, jadi pengunjung bisa melihat komodo berjemur. Baru satu komodo yang masuk di sana karena yang satu lagi masih di karantina.


Saya sibuk dengan hp mengabadikan dalam bentuk video. Rencana mau bikin Vlog tentang kunjungan ke sini. Suami mulai cemberut karena saya sibuk sendiri hihihi.

Fitry sudah tak sabar melihat kera besar alias orang utan. Kami menyusuri jalan yang disemen dengan rumput yang terawat di kiri kanan. Ada semacam danau tau kolam ikan yang membuat suasana di sana membuat betah berjalan di bawah cuaca yang lumayan panas siang itu.

Kandang orang utannya ternyata berbeda dari yang pernah saya lihat di kebun binatang di Bukittinggi. Di sini kandangnya di kelilingi kolam yang berisi ikan. Orang utannya berada di tengah tengah. Ada bangunan untuk hewan yang didatangkan dari Kalimatan ini untuk berteduh.

Ternyata orang utan takut air. Jadi jangan khawatir ia akan lepas masuk kolam dan berkeliaran. Kolam ikannya juga diberi pagar besi. Oh ya, nama orang utan ini Barito, seperti nama sungai di Kalimantan. Pengunjung boleh memberi makan pisang yang bisa dibeli di dekat penjualan tiket.

Mas Candra mengajak kami menuju uwa jawa dan kukang. Kandangnya berupa besi tinggi dan ada pohon pohon di dalamnya. Jadi hewan ini bebas memanjat, melompat dan bermain. Kemudian kami menuju kandang Iguana dan leopard cat.

Fitry senang melhiat leopard cat ini dan dia menyebutnya cheetah hehehe.  Saya tanya dimana dia tahu tentang cheetah, katanya dari internet. Namun karena hewan malam, leopard catnya hanya tidur sehingga Fitry tidak bisa melihat kelucuan binatang ini.

Cuaca mulai adem. Fitry yang semula merengek kecapekan berkeliling menjadi semangat. Apalagi saat diajak menuju tempat Gajah. Ada dua gajah bernama Rossi dan Vani. Fitry langsung heboh karena ia baru pertamakali melihat gajah secara langsung.

Kandang gajah hanya berupa lahan dengan pohon pohon yang dipagari kayu. Kaki gajah sengaja dirantai untuk mengantisipasi pengunjung yang belum terbiasa. Apalagi Rossi dan Vanni termasuk hewan yang mudah suntuk. Nyatanya ketika kami dan sejumlah pengunjung memanggil namanya, ia mulai melempar daun kering dan ranting pohon serta mengeluarkan suara yang membuat kami kaget.

Tapi jangan takut, ada pawang yang mengawasi mereka. Terus jangan berharap untuk menunggangi hewan ini karena di sini bukan tempat hiburan. Kata Mas Candra setiap sore pawang akan membawa mereka mandi dan bermain dengan melepas rantainya. Makanan mereka pun disediakan oleh satu orang khusus. Vanny dan Rossi istimewa ya.

Di depan kadang gajah ada kandang rusa yang kondisinya sama dengan kadang gajah. Hanya dipagari kayu dan ada semacam telaga di dalamnya. Namun rusa-rusa ini lebih suka bermain di antara pohon pohon dan tidak mendekat ke pagar.

Selanjutnya kami menuju ke kandang buaya. Kandangnya besar berupa kolam ditembok tinggi. Namun buayanya sebanyak 3 ekor asyik dalam air. Hanya gelembung air yang menandakan keberadaan mereka. Ada 1 di darat namun  berjemur di sudut.

Di depan kadang buaya adalah tempat aneka jenis ikan air tawar, udang dan kura kura. Fitry senang melihat aneka jenis ikan yang menggemaskan katanya.

Selanjutnya kami menuju kandang beruang madu. Kandang beruang ini berupa tembok yang dalam. Ada sekitar 3-4 beruang di dalamnya. Ada pagar setinggi orang dewasa. Bagi orang tua yang membawa anak sebaiknya jangan membiarkan anak naik sendiri ke atas tembok meski ada pagarnya. Kewaspadaan tetap diutamakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kami kembali menuju bangunan tempat membeli tiket.  Tiket masuk ditukarkan dengan rujak buah yang segar. Ada minuman jahe yang bikin badan segar. Boleh ditukar dengan air putih. Jika ingin membeli jajanan juga ada di toko kecil.

Sebenarnya ingin lebih lama di Safari Lagoi, apalagi belum masuk hingga ke kebun tanaman lainnya. Namun Fitry sudah capek dan kami belum makan siang. Oh ya, karena tempat ini belum selesai 100 persen, jadi belum ada buggy, tapi nanti jika sudah selesai 100 persen yang ditargetkan hingga akhir 2018 tentu akan dilengkapi. Namun meskipun begitu berkunjung ke sini sangat puas. Jadi bagi Anda yang ingin berkunjung ke sini perhatikan hal-hal berikut  sesuai pengalaman saya:
1.       Pakai  pakaian yang nyaman karena kita akan berjalan kaki keliling lokasi. Misalnya baju kaos yang menyerap keringat, sepatu yang nyaman, kacamata dan topi meski ada dipinjamkan topi bamboo.
2.       Bawa air putih di tas
3.       Jangan membuang sampah sembarangan
4.       Jangan datang terlalu siang atau pas panas terik apalagi bawa anak kecil
5.       Jika bawa anak kecil, awasi terus anak Anda, jangan sampai lepas dari pengawasan.
6.       Jangan menganggu hewan di sini seperti melempar dengan batu
7.       Jangan merusak tanaman
Selamat bersenang senang  ya. 

Oh ya..foto foto lainnya nanti menyusul ya. Tapi ini ada videonya


Viewing all articles
Browse latest Browse all 692