Quantcast
Channel: My Verandah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 692

Belajar Membatik di Kampung Pelangi Tanjungpinang

$
0
0

Selama ini saya hanya melihat proses membatik melalui televisi atau internet. Ada sih ketertarikan dan ingin mencoba, namun belum ada kesempatan. Saya sendiri termasuk penyuka batik dan bahkan pernah berjualan batik.


Saya membeli pakaian batik di sebuah grosir di Solo dan kemudian menjualnya kembali ke teman-teman. Apalagi waktu itu sedang trend mewajibkan pakaian batik untuk lingkungan kerja dan organisasi. Alhamdulillah pakaian batik saya laris manis.

Pakaian batik yang saya jual cenderung batik cap atau printing. Namun kwalitas kainnya yang bagus membuat pakaian yang saya jual tidak kalah saing. Namun saya tetap penasaran dengan batik lukis yang harganya mencapai jutaan rupiah.

Pernah saya protes kepada penjual mengapa harga batik tulis mahal dan ia menjawab karena prosesnya yang lumayan rumit dan lama. Rasa penasaran saya terjawab sudah ketika saya mendapatkan kesempatan membatik beberapa waktu lalu di Kampung Pelangi, Tanjungpinang.

Paket membatik merupakan salah satu paket wisata yang dijual oleh pengelola Kampung Pelangi bekerjasama dengan sebuah workshop membatik yang baru ada di kota saya. Saya antusias sekali bisa mencoba membatik dan ingin mengetahui sejauh mana rumitnya membatik tulis tersebut.

Mengingat kami cuma belajar, tutor memberikan kain putih seukuran setengah  kertas HVS. Sebelum decanting atau dilukis dengan lilin, kami harus menjiplak motif yang sudah disediakan. Kita juga dibolehkan untuk membuat motif sendiri sesuai keinginan. Tapi saya lebih memilih menjiplak karena lebih gampang hehehe.

Setelah dijiplak, selanjutnya adalah mencanting dengan lilin panas. Nah, lilin ini dicantingkan dalam keadaan panas yang cukup dan harus ditekan dan tembus. Sesekali terkena tangan dan lumayan panas. Proses mencanting inilah yang paling penting karena perlu kehati-hatian dan ketulusan hati.

Kita harus menikmati betul prosesnya dengan hati yang nyaman karena semua akan berpengaruh pada cantingan. Saya sendiri karena memang pertamakali memegang cantingnya, sangat merasa kaku. Tapi saya terus berusaha meski sesekali tangan terkena lilin.

Setelah selesai decanting, dilanjutkan dengan proses pewarnaan. Ada dua warna yang disediakan dan kami dipersilahkan mewarnai sesuai keinginan atau mencampurkan dua warna ini. Setelah selesai diwarnai dilanjutkan dengan menjemurnya.

Sebenarnya dalam proses batik tulis yang sesungguhnya ada proses pencucian. Namun karena proses cuci tidak boleh disembarang tempat mengingat zat pewarna adalah limbah yang tidak boleh dibuang sembarangan, jadi batik yang sudah diwarnai hanya dijemur.

Ketika kering, hasilnya sudah kelihatan. Meski jauh dari kata sempurna, saya sangat bahagia sudah bisa mencobanya dan yang paling penting saya sudah tahu rahasia mengapa batik tulis itu mahal harganya. Jadi jika nanti saya menemukan batik tulis yang cantik dan harganya lumayan, saya sudah maklum karena di baliknya terdapat proses yang panjang.

Kamu sudah pernah mencoba membatik ?



Viewing all articles
Browse latest Browse all 692

Trending Articles