Quantcast
Channel: My Verandah
Viewing all 692 articles
Browse latest View live

Giveaway : Sebuah Cerita dari Perpustakaan Mini Tasya

$
0
0
cover buku kumpulan dongeng anak Hastira Soekardi

Waktu saya kecil almarhum kakek  suka mendongeng untuk saya dan sepupu. Biasanya setelah Isya, kami duduk di ruang tamu dan menunggu kakek bercerita. Macam-macam ceritanya, tapi yang masih saya ingat adalah tentang kancil dan buaya, raksasa, abu nawas dan lebai surau.


Meski kadang cerita itu diulang-ulang saya tak pernah bosan. Kadang saya mengkhayal jika saya adalah salah satu tokoh di dalam cerita kakek. Pengaruh positif dari rutinitas mendengarkan dongeng itu bagi saya adalah selalu haus akan cerita. Jadi waktu mulai masuk SD, saya sangat antusias agar bisa cepat bisa membaca. 

Akhirnya saya bisa punya buku karangan sendiri
Alhamdulillah, saya bisa membaca cepat dengan lancar dan saya benar-benar haus membaca khususnya tentang cerita anak dan dongeng. Tapi, yang namanya di tahun 80-an, dengan kondisi orang tua yang sederhana, membeli buku cerita adalah barang yang mahal. Sementara buku-buku cerita di perpustakaan bisa dikatakan tidak ada, karena perpustakaan sekolah saya sendiri kurang terurus. Koleksi buku di sana sebahagian besar hanya buku-buku paket bantuan pemerintah.

Tapi, saya tidak kehabisan akal. Teman-teman yang lebih mampu dan bisa membeli buku cerita dan majalah anak-anak saya dekati. Akhirnya saya bisa nebeng membaca bahkan meminjam dan membawa pulang majalahnya. Rasanya luar biasa karena bisa membaca sebuah majalah anak-anak di rumah dengan bebas.

Tidak hanya itu, bertepatan dengan hari pekan atau pasar ada penjual majalah koran bekas, majalah dewasa dan anak-anak yang singgah di sekolah. Biasanya pada jam istirahat pertama ia akan menggelar lapak dan anak-anak mengerubutinya. Ada yang sekedar melihat-lihat, membolak-balik halaman dan ada juga yang membeli. Saya termasuk anak yang hanya membolak-balik karena uang jajan tidak cukup untuk membeli selembar majalah bekas anak-anak :( #ngelapairmata

Setelah jam istirahat usai, bapak penjual majalah bekas itu akan pergi ke pasar yang tidak jauh dari sekolah saya. Nah, biasanya usai pulang sekolah saya akan kembali mampir ke lapaknya yang digelar di pinggiran toko. Saya akan pura-pura melihat-lihat, membolak-balik dan kemudian mencari posisi yang nyaman dan mulai membaca salah satu majalah itu.

Kadang si bapak karena sibuk melayan pembeli tidak menghiraukan saya yang asyik membaca cerita di majalah anak itu. Tapi, kadang ia mengomeli saya "kamu beli donk majalahnya jangan numpang baca terus ". Sedih mendengar ucapannya itu, apalagi kalau ada orang lain yang iseng menimpali. 

Foto bersama dengan perwakilan dari Pemko Tanjungpinang dan undangan
Jika ada rezeki misalnya ada keluarga lain yang memberi uang, langsung saya simpan dan menunggu hari pasar agar bisa membeli majalah bekas seharga Rp 100 - Rp 150 itu. Ya harganya memang bervariasi tergantung tahun majalah itu dan kondisinya. Biasanya saya memilih yang murah karena bagi saya yang penting bisa membaca, apalagi cerita dan dongeng di majalah itu.

Selain itu tiap hari minggu, saya akan numpang ke rumah tetangga untuk membaca khususnya cerita anak di halaman sastra dan budaya di sebuah koran mingguan lokal. Pokoknya supaya bisa membaca khususnya yang berbau cerita, saya akan melakukan apapun tentunya yang tidak merugikan orang lain.

Susahnya mendapatkan buku bacaan membuat saya bercita-cita suatu saat nanti bisa menulis buku dan memberikannya untuk anak-anak khususnya tidak mampu. Cita-cita itu saya pendam sendiri, karena saya pun merasa ragu apakah bisa sebab waktu itu untuk membeli majalah baru saja saya tidak mampu. 

Tapi kebiasaan mendengar cerita dan membaca memberi efek besar bagi saya. Tanpa proses yang saya sadari saya akhirnya bisa menulis cerita, seperti saat tugas mengarang oleh guru dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai mengarang saya selalu bagus, rata-rata mendapatkan angka 8. 

Hingga akhirnya saya SMA, saya pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran favorit saya karena melalui pelajaran itu saya bisa menyalurkan hobi mengarang cerita.

Tamat SMA saya melanjutkan pendidikan di sebuah lembaga pers di Kota Padang. Maunya saya kuliah di bidang studi jurnalistik dan sejenisnya sesuai cita-cita menjadi wartawan dan penulis, tapi ketidakmampuan ekonomi orang tua membuat saya lebih memilih pendidikan terpadu satu tahun.

Lembaga pendidikan itu dimiliki oleh seseorang yang juga mempunyai koran mingguan. Jadi tempat saya belajar satu gedung dengan kantor koran itu sekaligus menjadi patner tempat magang kami nantinya. Saya sangat bersyukur dan berharap bisa menulis untuk koran itu.

Akhirnya setelah tiga bulan masa studi tentang teori, kami pun masuk ke praktek. Salah satunya menulis untuk media massa, seperti koran. Kami yang waktu itu satu kelas hanya berjumlah 8 orang mendapatkan kesempatan menulis di koran mingguan patner lembaga pendidikan tersebut.

Koran mingguan itu seperti halnya koran mingguan lain punya halaman sastra dan halaman khusus untuk anak. Di halaman khusus untuk ada cerita anak, profil anak, profil sekolah taman kanak-kanak, humor dan kuis.

Saya yang biasanya hanya menulis berita dan artikel, suatu hari ditawari untuk mengisi halaman anak oleh penanggungjawab halaman tersebut. Saya sempat menolak, karena saya merasa tidak bisa khususnya menulis cerita anak. Apalagi waktu itu saya lebih fokus mendalami menulis berita dan artikel. 

Tapi, Pak Trikora yang sekaligus redaktur halaman itu "memaksa" saya. Menurutnya sangat rugi jika peluang yang ada dibiarkan begitu saja. "Daripada honor menulis di halaman ini untuk orang luar, kan bagus untuk kalian di sini. Ayo tulis cerita anak yang honornya lumayan," ujarnya. 

Mendengar kata honor yang lumayan saya pun langsung tertarik, karena waktu itu saya butuh biaya untuk tambahan selama belajar, seperti membeli disket, memprint dll. Jadilah saya mendapatkan tugas harus bisa menyelesaikan satu cerita anak untuk dimuat di koran minggu depannya.

Saya berpikir keras tema apa yang akan saya tulis. Mau menulis cerita tentang si kancil, raksasa atau lebai surau yang biasa diceritakan almarhum kakek saya dulu sangat tidak mungkin. Basi dan semua orang pasti sudah sering mendengarnya.

Akhirnya saya mencoba menggali ide dari pengalaman saya sendiri sewaktu kecil yang hobi mengarang, tapi tidak pernah mengirimkannya ke majalah anak-anak karena tidak percaya diri, sekaligus tidak punya mesin tik untuk mengetik rapi. 

Cerita anak perdana saya berjudul Karangan yang Membuahkan Hasil. Ceritanya tentang seorang anak yang kesulitan membayar uang sekolah karena ketidakmampuan orang tuanya. Dalam kesedihannya terus didesak oleh guru, ia menemukan sejumlah lembaran kertas yang berisi karangannya yang disimpan diantara tumpukan buku.

Karangannya itu kemudian dikirim ke sebuah majalah anak-anak, ternyata dimuat dan ia mendapatkan honor sehingga bisa membayar uang sekolah. Saat cerita itu saya serahkan ke Pak Trikora, ia memujinya namun perlu penghalusan bahasa di sejumlah tempat. 

Saya pun punya penggemar :) 
Akhirnya tulisan cerita anak perdana dimuat di koran dan saya menerima honor Rp 25 ribu. Ya, uang sebesar itu sangat besar bagi saya apalagi di tahun 2000an. Honornya tidak langsung diterima tunai namun dikumpulkan dan baru dibayar setelah awal bulan. Pak Tri kembali memotivasi saya agar terus menulis cerita anak dan kolom lainnya seperti profil taman kanak-kanak karena honornya Rp 10 ribu. Sedangkan humor anak honornya Rp 5 ribu.

Jadilah saya tiap bulan kejar setoran untuk bisa mengumpulkan honor tambahan selain dari artikel dan berita saya.Namun saya tetap bersaing dengan teman-teman lain yang juga diberi kesempatan sama oleh Pak Trikora, begitu juga dengan penulis dari luar yang mengirimkan karya mereka. Cerita anak yang saya tulis temanya masih terinspirasi dari masa kecil saya.

Ada cerita berjudul Ketika Kakak Sakit, yang menceritakan seorang adik yang pemalas dan tidak pernah membantu kakak melakukan pekerjaan rumah. Ketika si kakak sakit, ia baru menyadari betapa kakaknya itu tidak bisa membantu ibu sendiri melakukan pekerjaan rumah dan akhirnya ia turut membantu ibu.

Kemudian ada cerita berjudul Perpustakaan Mini Tasya, yang menceritakan tentang seorang anak yang kebingungan dengan koleksi majalah dan buku cerita bekasnya. Akhirnya ia membuat perpustakaan mini dan mengratiskan anak-anak tetangga yang tidak mampu untuk membaca.

Sementara cerita anak berjudul Baju Lebaran Pemberian Ibu, menceritakan tentang seorang anak yang mendesak ibunya untuk membeli baju lebaran. Sementara ibunya tidak punya uang dan ia pun merajuk dan kabur dari rumah. Saat kabur hendak ke rumah neneknya itu di tengah jalan ia melihat seorang anak yang mengemis untuk makan. Saat itulah ia sadar jika ia lebih beruntung daripada anak itu, karena tidak perlu mengemis untuk mencari makan sebab sudah disediakan oleh ibunya meski lauk pauknya sederhana. Akhirnya ia pun pulang dan minta maaf pada sang ibu.

Cerita anak lainnya berjudul Maafkan Ita, Bu, Petasan yang Membawa Hikmah serta Cici dan Rosa. Sedangkan judul lainnya saya lupa. Ketujuh cerita anak di atas bisa saya ceritakan di sini karena saya masih sempat menyimpan kliping korannya. 

Saya berhenti menulis cerita anak ketika bekerja sebagai wartawan di koran harian di Padang. Kesibukan saya sebagai wartawati koran harian membuat saya tidak punya waktu untuk menulis cerita anak, karena pergi pagi dan pulang malam.

Ketika saya pindah kerja ke Kota Tanjungpinang, tempat saya berdomisili sekarang semua kliping cerita anak itu turut saya bawa. Kota ini dipimpin oleh seorang walikota perempuan yang juga hobi menulis khususnya puisi dan peduli kepada sastrawan dan penulis. Ia mendukung para penulis untuk menerbitkan buku melalui bantuan biaya percetakan oleh pemerintah daerah.

Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Apalagi ketika saya menawarkan proposal buku kumpulan cerita anak yang bisa dikatakan belum dilirik penulis lokal. Alhamdulillah, kumpulan cerita anak yang saya tulis waktu di Padang saya bukukan menjadi kumpulan cerita anak.

Desember 2008 Buku Kumpulan Cerita Anak " Perpustakaan Mini Tasya" terbit dan dicetak perdana 500 eksemplar. Di dalamnya terdapat tujuh cerita sesuai jumlah kliping yang saya simpan. Sengaja saya tidak menambah karena tidak ingin bukunya terlalu tebal dan khawatir membuat anak-anak yang membaca cepat bosan.

Untuk lebih menarik anak-anak membaca, saya juga menambahkan di setiap judul dua sampai tiga ilustrasi di setiap cerita, yang dibuat oleh seorang teman. Alhamdulillah buku kumpulan cerita anak saya tampak lebih berbobot dan menarik pembacanya. Ada haru yang luar biasa ketika buku itu diluncurkan dalam sebuah acara sederhana dan itu "nebeng" di acara sebuah organisasi wanita yang kebetulan saya juga anggotanya.

Sekarang, mengajarkan Fitry menyukai cerita dan dongeng
Saya tidak bisa menahan air mata ketika menyampaikan sambutan singkat sejarah buku itu terbit. Ya, sesuai pengantar dalam buku dan komitment saya, buku itu saya dedikasikan untuk anak-anak khususnya yang hobi membaca dan kesulitan mendapatkan buku seperti pengalaman saya waktu kecil.Impian saya untuk bisa membuat sebuah buku dan memberikan secara cuma-cuma kepada anak-anak, supaya bisa mendapatkan buku cerita dengan mudah, meningkatkan minat baca dan memotivasi anak untuk belajar menulis cerita, akhirnya terwujud.

Terimakasih tidak terhingga untuk Ibu Dra. Hj.Suryatati A.Manan yang menjabat walikota saat itu, yang memberikan kemudahan kepada saya untuk membuat sebuah buku, sehingga cita-cita saya terwujud. Terimakasih juga untuk Pak Trikora, karena berkat "paksaan" beliau saya bisa tertarik menulis cerita anak.

Buku tersebut saya sumbangkan  ke sejumlah sekolah, panti asuhan, perpustakaan daerah, organisasi wanita dan anak-anak tetangga di lingkungan rumah saya. Semuanya gratis karena memang saya tidak berhak menjualnya sebab biaya percetakan buku itu sendiri dibantu oleh pemerintah kota. 

Respon anak-anak yang membaca sangat bagus. Apalagi dari guru dan orang tua yang menilai isi ceritanya sangat dekat dengan kehidupan anak dan sarat dengan moral dan pendidikan karakter anak.

Kini buku Perpustakaan Mini Tasya menjadi salah satu bahan bacaan untuk anak semata wayang saya, Fitry, 2,7 tahun menjelang tidur. Meski ia belum serius mendengarkan apa yang saya bacakan, tapi saya tetap berusaha mengajarkan dia untuk bisa menyukai cerita, kemudian haus membaca dan bisa menulis, seperti proses yang saya alami dulu.

Sebenarnya saya masih ingin menghasilkan buku anak yang kedua. Namun sampai sekarang belum terwujud karena kesibukan kerja,berorganisasi dan mengurus rumah. Semoga dengan kehadiran anak saya bisa menjadi inspirasi saya untuk kembali menulis cerita anak dan membukukannya kembali. Apalagi ditambah dengan ibu-ibu dengan sejumlah prestasi di berbagai lomba dan sudah menghasilkan buku cerita anak sangat menginspirasi saya.***

Tulisan ini diikutsertakan dalam


















Tatto si Peniru Ulung

$
0
0
Kejadian ini sudah beberapa hari lalu tapi baru sempat diceritakan sekarang. Waktu itu malam hari, saya dan seperti biasa si ceriwis Fitry, 2,7 tahun yang selalu ngikut belanja ke minimarket dekat rumah. Saat baru masuk, dekat kasir ada seorang cowok yang sedang membayar belanjaannya.


Tiba-tiba saja Fitry nyelutuk " itu kakinya napa dicolet colet (coret-coret) ?" hehehe....miss kepo beraksi deh kalau liat yang aneh-aneh. Saya mau menjawab itu adalah tatto, tapi bakalan panjang pertanyaannya karena ia yang tidak biasa mendengar kata tatto pasti akan nanya lagi. Jadi saya jawab aja " itu kaki oomnya lagi sakit," hehehe..aman dunia.
Gara gara liat kaki orang bertatto 

Dan seperti biasa Fitry akan membalas "oooo...." dengan gaya sok serius bin menggemaskan. Sementara si cowok cuma senyum aja mendengarnya.

Nah, keesokan malamnya saya kaget ketika mendapati Fitry sedang asyik mencoret-coret kakinya dengan pena. "Lho kok kakinya dicoret-coret, nanti jeleklah," dan dengan kalemnya dia menjawab " itu kayak oom kemalin (kemarin) mami". 

Ya ampun, diantara tawa yang saya tak dapat ditahan tapi ada perasaan khawatir juga melihat sikap Fitry yang suka meniru. Bayangkan jika dia melihat hal-hal yang aneh atau tidak pantas. Hadeeh tak terbayang deh.

Memang anak pada dasarnya adalah peniru ulung. Dia melihat, mendengar dan merekam di dalam memorinya dan kemudian suatu saat akan dia keluarkan lagi dan tentunya menjadi kejutan bagi kita selaku orang tua. Di dalam keluarga yang mempunyai anak yang sedang di dalam masa keemasan khususnya usia 1-3 tahun harus bisa menjaga sikap, ucapan dan perbuatan. Karena mereka akan meniru semua yang dia dengar dan lihat.

Orang tua juga perlu membimbing dan memberi pengertian kepada tentang apa yang ia lihat dan dengar. Untuk kasus Fitry saya sendiri merasa salah, karena waktu itu tidak memberikan pengertian yang tepat saat ia melihat kaki si cowok yang penuh tatto. 

Namun ketika menyaksikan sendiri ia meniru mencoret-coret kakinya, saya langsung memberikan pengertian kalau itu tidak baik karena bisa membuat dia tidak cantik lagi. Serta kalau mau menggambar harus di buku gambar yang udah ada.Syukurlah ia mengerti dan keesokan harinya tidak diulangi lagi.

Sebenarnya banyak lagi tentang cerita Fitry yang suka meniru ini, tapi di tulisan lain akan saya bagi. Ada yang juga punya pengalaman tentang anaknya yang suka meniru ? share yuk...



Saatnya Kita Semua Perlu Tahu : Obat TB Itu Gratis

$
0
0

Berbicara soal pengobatan, nyaris yang ada dipikiran setiap orang adalah uang. Ya, uang tentulah diperlukan untuk menebus atau membeli obat supaya penyakit yang kita derita sembuh. Bahkan tak sedikit yang malas memeriksakan dirinya ke pusat layanan kesehatan, karena tidak punya uang atau malas mengeluarkan uang untuk suatu penyakit yang dianggap sepele.

Namun, ternyata persepsi kebanyakan orang itu termasuk saya awalnya adalah keliru, karena untuk sejumlah penyakit ada yang obatnya gratis. Ya, gratis karena diberikan cuma-cuma hingga sembuh oleh pemerintah melalui  unit pelayanan kesehatan baik di tingkat kecamatan hingga provinsi.

Salah satu obat gratis dari pemerintah untuk sejumlah penyakit selain malaria dan HIV/AIDS adalah untuk Tuberkulosis atau TB. Bahkan, TB merupakan salah satu jenis penyakit yang gejala awalnya dianggap sepele oleh banyak orang. Karena gejala penyakit ini seperti batuk berdahak yang berkepanjangan, demam, serta sakit pada bagian dada masih dianggap sebagai penyakit yang tidak perlu penanganan serius oleh dokter.

Padahal sekecil apapun gejala penyakit yang ada pada tubuh manusia harus mendapatkan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan agar sembuh. Apalagi penyakit TB yang bisa menulari orang lain bahkan merenggut nyawa penderitanya.

Karena gejala TB nyaris sama dengan penyakit batuk biasa, tapi ada ciri lainnya seperti batuk berdahak, ada noda darah di dahak, berkeringat dingin pada malam hari dan berat badan turun dratis. Jika kita, anggota keluarga, tetangga, teman dan orang yang kita kenal mempunyai gejala seperti itu sebaiknya sarankan segera memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Biasanya untuk mengetahui apakah seseorang itu diketahui positif menderita TB, akan dilakukan sejumlah diagnosis, seperti melalui radiologi atau penyinaran di dada, pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan. Selain itu juga ada tes tuberkulin kulit dan tes darah. 

Jika seseorang dengan gejala tersebut di atas ternyata positif menderita TB, tidak perlu cemas untuk merogoh kocek yang dalam guna melakukan pengobatan hingga sembuh. Karena ada program pemerintah yang memberikan obat gratis selama 6-8 bulan.

Program obat gratis untuk penyakit TB ini sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 119/Menkes/SK/2004 tentang Pemberian Gratis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat Anti Retro Viral (ARV) untuk HIV/AIDS. Hal tersebut dilakukan pemerintah sebagai bentuk keseriusan menanggulangi penyakit TB  dan bahagian dari program Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC).

Dimana bisa mendapatkan OAT gratis ? Sangat mudah, karena bisa diperoleh di puskesmas, rumah sakit milik pemerintah, Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru (BP4) dan sejumlah penyedia layanan kesehatan lainnya yang ditetapkan pemerintah. 

Tuntaskan dan Sembuhkan TB dengan OAT Gratis

Saat seseorang diketahui positif menderita TB, ia harus datang setiap hari ke unit pelayanan kesehatan milik pemerintah dan atau yang ditetapkan pemerintah sebagai penyedia layanan OAT gratis, guna menjalani pengobatan dan menerima suntikan selama enam bulan sampai sembuh. 

Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan ke pasien, sebagian besar dalam bentuk tablet kombinasi  atau paket  fix dose combination (FDC) yang berisi kombinasi obat INH, Rimfapisin, Pirazinamid, Entambutol.

Pada 2 bulan pertama pasien TB harus minum obat minimal sebanyak 4 macam obat, seperti Rifampisin, Isoniasid (INH), Pirazinamid dan Ethambutol. Kemudian empat bulan berikutnya diteruskan dengan 2 macam obat yaitu Rifampisin dan INH. 

Selama proses pengobatan itu, pasien TB harus rajin kontrol dan memperhatikan asupan gizi makanan. Pasien HARUS minum OAT setiap hari secara rutin, TIDAK BOLEH PUTUS apalagi menghentikan pengobatan. Meskipun nantinya akan merasakan sejumlah efek samping seperti nyeri perut, muntah, gatal-gatal, lemas, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, demam tinggi dan kaki terasa panas, obat itu harus tetap diminum.

Jadi peran salah seorang atau seluruh anggota keluarga sebagai Pendamping Minum Obat (PMO) bagi penderita TB untuk selalu minum obat dan kontrol teratur sangat penting. Sesibuk apapun seorang penderita TB harus minum OAT. 

PMO selain berperan dalam mengingatkan jadwal minum obat, juga penting dalam mengingatkan jadwal kontrol ke penyedia layanan kesehatan dan pendampingan. Tak kalah pentingnya adalah memberi semangat, membangkitkan kepercayaan diri dan memberikan motivasi untuk sembuh kepada pasien TB, agar mereka tidak malu dan putus asa karena penyakitnya bisa disembuhkan jika disiplin.

Mengapa harus rajin dan rutin meminum OAT selama enam bulan ? Jika penderita atau pasien TB lalai minum obat, akan menyebabkan kuman Mycrobacterium Tb penyebab TB yang ada di dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat atau Multi Drug Resistance (MDR). Hal itu terjadi karena kuman Mycobacterium Tb tidak lagi mempan terhadap obat Rifampisin dan Isoniazid, sebagai dua obat penting dalam pengobatan TB.

Selain itu penderita TB yang tidak tuntas berobat, akan mudah menulari orang lain, sakitnya semakin parah dan bisa meninggal dunia, atau jika kembali menjalani pengobatan akan memerlukan waktu yang lebih lama hingga 1-2 tahun.

Jadi sangat rugi jika seseorang yang positif TB tapi malas atau malu berobat, karena Obat Anti Tuberkulosis itu GRATIS dan mudah didapat. Ya memang harus ditegaskan OAT GRATIS. Pasien hanya perlu rajin, sungguh-sungguh dan sabar serta rutin meminum obat sesuai dosis yang disarankan oleh petugas layanan kesehatan, serta melakukan pemeriksaan berkala untuk mengevaluasi dari efek obat, sebagai bagian dari pemantauan pengobatan. 

Jika sudah tuntas melakukan pengobatan dan teratur minum OAT selama 6 bulan dan sesuai dosis yang ditetapkan tanpa putus, biasanya akan ada pemeriksaan ulang dahak satu bulan sebelum akhir pengobatan. Jika pada akhir pengobatan tidak ditemukan lagi adanya kuman TB, maka pasien dinyatakan sembuh. Namun harus tetap menjaga kesehatan, menjauhi faktor penyebab TB dan penularannya serta mengkonsumi makanan sehat bergizi dan berpola hidup sehat.

Jadi, tak ada alasan lagi untuk malas atau malu mengobati TB, karena obat TB itu gratis !***


Tulisan ini dalam rangka Blog Competition Serial 2: Temukan dan Sembuhkan Pasien TB 


Referensi :

1.http://www.tbindonesia.or.id/
2. http://www.depkes.go.id/
3.http://www.stoptbindonesia.org/


























Merindukan Ruang Publik Ramah Anak

$
0
0
Tempat bermain anak di salah satu tempat makan dan ternyata belum ramah anak 100 persen
Tadi siang sebenarnya ada undangan rapat di organisasi wanita yang mana saya menjabat sebagai ketua seksi humas. Tapi, karena hari hujan dan petir saya batal hadir. Sebenarnya sih sejak menerima sms tentang rapat yang digelar di sebuah tempat makan itu, keinginan hadir hanya 50 persen.Mengapa ?


Bukan karena makanan di sana yang tidak sesuai selera, tempat yang jauh atau tempatnya yang jelek. Malah makanan di sana khas dan enak serta nyaman karena ada AC alam :). Namun lebih kepada kenyamanan saya yang harus membawa anak dalam rapat itu. Karena mengasuh sendiri anak saya yang baru berumur 2,7 tahun, tentulah Fitry harus selalu saya bawa beraktifitas di luar.

Bangunan tempat makan terbuat dari kayu, karena mungkin pemiliknya mengusung konsep tradisional. Didirikan di atas tanah di sisi jalan yang landai. Jadi mirip panggung gitu deh. Nah, karena bangunan tempat makan itu sudah lumayan lama, ada sejumlah bagian khususnya di bagian sudut dan pinggir yang lapuk.

Pernah saya menghadiri rapat di sana dan membawa Fitry, benar-benar menguras energi. Karena Fitry yang aktif lari ke sana ke mari bahkan menuju sisi yang mulai lapuk. Tak bisa membayangkan jika suatu saat papan itu tiba-tiba lepas dan anak saya jatuh ke bawah.
kota layak anak di tanjungpinang harus ramah anak
Salon yang sudah lumayan ramah anak

Ketika ada undangan rapat lagi untuk yang ke 2,3 dan 4 tadi, saya tidak datang. Saya hanya bisa protes melalui sekretaris, mengapa harus tempat itu dipilih untuk rapat dan sangat tidak nyaman bagi yang membawa anak. Tapi saya tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa karena saya yakin pilihan itu bukan keputusan dia. 

Saya sendiri juga tidak bisa memaksakan keinginan saya agar rapat atau pertemuan diadakan di tempat yang ramah pada anak. Toh, yang bawa anak kecil yang aktif mungkin hanya saya dan kalaupun ada teman lain bawa anak, toh anak-anak mereka sudah lumayan besar. 

Berbicara sedikitnya ruang publik yang ramah anak bagi saya sangat penting. Penting bagi saya untuk menumpahkan uneg-uneg selama ini khususnya sejak punya anak dan berharap kepedulian pemerintah, pihak swasta, pengusaha dan siapa saja agar lebih menyediakan tempat-tempat yang ramah pada anak.

Saya mendeskripsikan ruang publik yang ramah anak adalah tempat-tempat yang memberikan kenyamanan pada anak, aman dan menyenangkan. 

kota layak anak di tanjungpinang harus ramah anak
Arena bermain yang lebih utamakan keuntungan :(
Misalnya saja di tempat-tempat makan seperti restoran dan rumah makan menyediakan tempat duduk khusus untuk anak, tempat bermain untuk anak sehingga ketika orang tua menikmati hidangan, si anak juga aman, nyaman dan bermain dengan menyenangkan.

Di kota saya mungkin hanya bisa dihitung sebelah tangan tempat makan yang ramah anak. Tapi itupun saya nilai belum benar-benar ramah anak, karena tidak mempunyai petugas yang mengawasi dan kurangnya kebersihan, seperti ada remah-remah makan dan kecoaaaa...hiiii

Kemudian di pusat perbelanjaan, taman bermain, salon, butik, bandara, terminal dll menurut saya harus ada tempat-tempat yang ramah anak. Seperti di pusat perbelanjaan minimal menyediakan arena bermain yang ramah anak, tidak berisik dan aman. 

Pusat berbelanjaan sebagai salah satu tempat rekreasi keluarga harus memberikan ruang yang nyaman pada anak dan tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Saya sebagai orang dewasa malah suka pusing ketika masuk ke mall dan masuk ke arena bermain anak yang bising. Bahkan minim sekali tempat duduk apalagi toilet bersih dan ruang menyusui bagi kaum ibu. 

kota layak anak di tanjungpinang harus ramah anak
taman kota yang seharusnya sangat nyaman bagi anak
Taman kota yang seharus menjadi tempat yang menyenangkan dan bisa tempat anak riang gembira bermain, berjalan dan berlari malah terusik dengan oknum-oknum yang malah menjadikan tempat itu sebagai arena latihan mengemudi. Selain itu sejumlah fasilitas bermain untuk anak juga rusak, bahkan malah untuk bermain harus menyewa mobil-mobilan.

Program kota layak anak yang digadang-gadangkan pemerintah menurut saya belum bisa disandang sebuah kota jika belum menyediakan ruang dan fasilitas publik yang ramah anak. Oh ya, untuk di rumah pun juga harus ramah anak ya. Setidaknya sediakan tempat yang nyaman bagi anak untuk bermain.

Tidak perlu ruangan khusus, yang penting ada tempat yang bisa anak bereksplorasi, bermain, berlari dan berimajinasi dengan nyaman dan aman. Karena kebetulan rumah saya di komplek dan hanya tipe 36, tapi suami membuat teras yang luas atau menghabiskan sisa tanah di bagian depan untuk teras.

Masih saya ingat ketika rumah kami selesai dibangun dan ada yang mengatakan untuk apa teras besar dan bahkan lebih besar dari ruang tamu kami. Bahkan disarankan agar dirombak saja dan ruang tamu lebih besar dan teras yang kecil.
kota layak anak di tanjungpinang harus ramah anak
menyediakan ruang yang ramah anak di rumah sendiri
Tapi, sekarang hikmah teras yang luas itu tempat meletakan aneka mainan Fitry dan tempat ia bermain dengan teman-temannya. Biarlah di luar sana masih minim dan tidak memperhatikan kebutuhan anak di ruang dan fasilitas publik, tapi di rumah ada tempat yang ramah, nyaman, aman dan menyenangkan bagi anak kami tercinta.

Bagaimana di tempat anda ?

#catatan seorang emak yang "egois" dan sangat mementingkan anak :)

Sehari Tanpa Internet Bagai Bumi Tanpa Udara

$
0
0

Internet bagi saya pribadi adalah kebutuhan primer dan sangat penting. Karena kebutuhan primer, internet itu adalah kebutuhan pokok yang harus ada tiap hari, selain sandang, pangan dan papan. Kalau bisa mengusulkan kepada pemerintah saya akan mengusulkan internet wajib dimasukan ke dalam golongan kebutuhan primer bukan ke dalam kebutuhan sekunder. 


Saking pentingnya tiap hari harus mengakses internet, saya mengibaratkan Sehari Tanpa Internet bagaikan bumi tanpa udara. Bayangkan saja jika udara di bumi ini hilang satu hari saja semua manusia bahkan hewan dan tumbuhan bakal mati. Nah, begitu juga jika sehari saja tidak ada akses internet di muka bumi, bakal banyak terjadi masalah, gangguan, eror dan sebagainya yang bersifat memberi ketidaknyamanan serta endingnya mati kutu !

Saya dan Manfaat Internet

Ya, saya sendiri bakal merasakan mati kutu bahkan "mati suri" tanpa akses internet di kehidupan meski cuma sehari saja. Karena sejak menjadi pengguna internet pada tahun 2001 hingga sekarang, banyak manfaat dan kebaikan dari internet yang saya rasakan. 

Saya menggunakan internet dari saya masih menuntut ilmu di sebuah lembaga pendidikan, bekerja hingga sekarang menjadi ibu rumah tangga dengan satu anak. Waktu itu tahun 2001 untuk mengakses internet masih sangat susah. Tapi sebagai seorang yang menyukai hal-hal baru dan ingin terus belajar, saya tetap berusaha mengakses internet meski itu harus antri di warnet yang waktu itu jumlahnya masih bisa dihitung jari dan bayarannya pun masih mahal per jamnya.

Saat itu saya menggunakan internet untuk chatting apalagi waktu itu sedang booming ajang berkenalan di dunia maya dengan fasilitas chat. Senang rasanya bisa kenal teman-teman baru dari berbagai daerah, bertukar informasi dan berbagi pengalaman. 

Kemudian saya menggunakan internet untuk membaca berita terbaru, mencari informasi terbaru dan informasi yang saya tidak mengerti dan paham. Saya merasakan dunia yang sangat luas dan banyak informasi yang saya peroleh dengan hanya mengetik sebuah kata atau kalimat, berbagai informasi yang terkait kata atau kalimat itu akan bermunculan. Sebuah jendela dunia yang luas dan informasi telah membuat saya jatuh cinta dengan internet.

Internet juga saya gunakan untuk mengirim email kepada teman dan sahabat. Kalau biasanya mengirim surat harus memakan waktu 3-6 hari, dengan internet hanya butuh waktu semenit. Bahkan balasannya pun diterima sangat cepat.

Saat saya bekerja di bidang jurnalistik, kebutuhan akan internet semakin besar. Apalagi untuk mengirimkan laporan ke kantor redaksi pusat setiap hari, harus menggunakan akses internet untuk mengirimkan email. Pernah jaringan internet di kantor ada gangguan, membuat seisi kantor kalang kabut mencari warnet terdekat untuk tetap bisa mengirimkan laporan ke kantor pusat.

Waktu itu jaringan internet memang masih diperoleh melalui modem manual. Sehingga akses internet masih terbatas. Berbeda dengan beberapa tahun belakangan akses internet sudah bisa mobile di mana saja melalui handphone dan berbagai perangkat gadget yang lebih canggih, seperti  smartphone, tablet, iphone berkat layanan internet dari berbagai jasa provider, termasuk salah satunya Telkomsel yang memberikan berbagai kemudahan.

Ketika saya menikah, menjadi seorang istri dan kini menjadi seorang ibu rumah tangga dengan satu anak, kebutuhan akan internet setiap harinya tetap penting. Fokus di rumah mengurus anak bukan berarti membuat dunia saya hanya sebesar daun kelor. 

Saya memang tidak keluar rumah lagi setiap hari, jarang berkumpul dengan teman-teman dan aktifitas di luar lainnya. Tapi, dunia saya tetap sangat luas karena saya tetap bisa berinteraksi dengan teman-teman melalui berbagai sosial media, tetap bisa menulis di blog, tetap bisa berkarya melalui berbagai lomba menulis, bisa menikmati berbagai makanan lezat dengan membuat sendiri berdasarkan resep hasil contekan dari internet. 

Kemudian saya tetap bisa belanja melalui toko online dan mendapatkan harga yang lebih murah.Tetap bisa menonton berbagai video menarik, mendonwload dan dengarkan musik, membaca berita terbaru, mencari informasi, diskusi  dll. Bahkan sesekali masih menerima job menulis dari teman dan tetap bisa bekerja dari rumah berkat akses internet yang memudahkan saya menerima dan mengirimkan tulisan. Bisa mencari penghasilan tambahan dengan ikut berjualan online. Manfaat penting lainnya adalah bisa hemat waktu dan tenaga dengan akses internet banking untuk bertransaksi tanpa harus ke bank.

Jika Sehari Tanpa Internet

Begitu banyaknya manfaat dan kebaikan dari internet yang saya rasakan sejak 13 tahun lalu, wajar jika saya akan merasa mati kutu jika Sehari Tanpa Internet, apalagi saat ini kondisi saya seorang ibu rumah tangga yang waktunya bisa dikatakan 24 jam di rumah. Belum lagi berbagai dampak yang besar kepada negara khususnya jika sehari tidak ada koneksi internet.

Mungkin ini yang akan terjadi jika kehilangan koneksi internet sehari :
  1. Banyak pebisnis yang akan rugi seperti pedagang online akan kehilangan omset puluhan juta karena tidak bisa berjualan dan tidak ada yang membeli meski satu hari saja
  2. Aktifitas di perbankan bisa lumpuh karena koneksi internet yang sangat penting dalam melakukan berbagai layanan kepada nasabah tidak ada.
  3. Aktifitas ekonomi akan terganggu karena lambatnya proses manual berbagai transaksi yang biasa dilakukan online
  4. Aktifitas di berbagai perusahaan dan perkantoran baik pemerintah dan swasta juga terganggu bahkan lumpuh karena tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya
  5. Jalur penerbangan akan kacau bahkan terhenti dan membuat calon penumpang marah sehingga membuat suasana tidak kondusif.
  6. Keamanan negara bisa terganggu karena tidak bisa memonitor berbagai indikasi gangguan bahkan penyerangan dari kelompok teroris bahkan negara lain
  7. .Masyarakat akan merasakan kemunduran karena tidak bisa mendapatkan informasi terbaru melalui berbagai situs berita.
  8. Banyak pengguna internet yang akan uring-uringan, bosan dan jenuh karena tidak bisa melakukan aktifitas menyenangkan berkat internet.
  9. Sementara bagi saya pribadi hanya melongo dan bengong ketika buka laptop untuk menulis dan update tulisan di blog ternyata koneksi internet mati. Saya tidak bisa blog walking membaca tulisan teman-teman lainnya.
  10. Handphone saya hanya akan menjadi pajangan, karena biasanya sambil momong anak saya akses berbagai sosial media melalui handphone.
  11. Karena tidak bisa berkomunikasi dengan teman-teman di berbagai sosial media, membuat saya jenuh, bosan, suntuk dan merasakan waktu berjalan sangat lambat.
  12. Saya harus mengeluarkan uang lebih karena ketika ingin makan sesuatu yang bisa saya buat sendiri, tapi tidak bisa mencari resepnya di internet karena koneksi internet mati sehingga saya harus beli.
  13. Bakal ketinggalan informasi terkini dan merasa menjadi orang paling kuper sedunia.
  14. Serta masih banyak ketidaknyamanan lainnya yang membuat hidup terasa monoton dan membosankan. Karena gangguan internet selama 1-2 jam saja telah bisa membuat saya uring-uringan apalagi satu hari tanpa koneksi internet.

Pentingnya Mengajarkan Internet 

Merasakan banyak manfaat dan kebaikan internet dalam kehidupan saya, sehingga sejak mengenal internet hingga sekarang saya berusaha mengenalkan dan mengajarkan internet kepada orang-orang di sekitar saya khususnya. Karena bagi saya membagi ilmu dan mengajarkan internet kepada orang lain, selain menyenangkan juga akan menularkan kebaikan yang akan terus bergulir dan memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai kehidupan manusia. 

Berikut contoh mengajarkan internet yang pernah saya lakukan :
  1. Saya pernah mengajarkan internet kepada teman sekantor yang masih buta internet. Biasanya untuk mengirimkan file laporan ke kantor pusat harus kolektif melalui satu orang. Namun dengan mereka bisa akses internet sendiri, ketergantungan itu tidak ada lagi.
  2. Saya pernah mengajarkan internet kepada teman untuk bisa chat. Menemukan teman baru dan teman lama serta keluarganya yang selama ini jarang berkomunikasi. 
  3. Saya mengajarkan internet ke relasi yang ternyata masih banyak buta internet. Padahal pekerjaan dan jabatan mereka bagus serta gadget mereka canggih dan mahal. 
  4. Saya mengajarkan teman untuk mencari berbagai informasi dengan cukup menuliskan satu kata atau kalimat di internet.
  5. Saya pernah mengajarkan internet kepada sepupu dan keponakan untuk bisa mencari berbagai tugas sekolah di internet, menggunakan berbagai sosial media dan fitur positif lainnya. 
  6. Saya pernah membuat komunitas blogger lokal dengan teman-teman dan kemudian membagi ilmu dengan para pelajar tentang internet dan membuat blog serta menulis. 
  7. Saya pernah mengajarkan teman yang punya usaha untuk mempromosikan dan menjual produknya di internet.
  8. Saya mengajarkan internet ke suami dan ia sekarang suka membaca dan mendengarkan ceramah agama dari internet.
  9. Saya mengajarkan internet kepada tetangga khususnya kaum ibu yang masih buta internet untuk bisa mengakses internet dari handphone, seperti untuk menggunakan fitur sosial media dan browsing aneka resep makanan bahkan belanja online serta berbagai tips yang berguna dalam rumah tangga.
  10. Saya mengajarkan internet kepada orang-orang yang menurut saya membutuhkan dan minta diajarkan.
Mereka yang selama ini buta internet dan akhirnya bisa akses internet tidak ada yang mengatakan menyesal bisa mengenal interne. Kecuali mereka malah menyesal mengapa terlambat untuk mengetahui dan belajar internet.Mereka pun membagikan dan mengajarkan internet kepada orang-orang di sekitar mereka yang masih buta internet.

Mengajarkan internet ke satu orang dan ke orang lainnya terus bergulir, berkesinambungan, berlanjut akan membuat banyak orang yang melek internet. Akan banyak orang yang akan lebih cerdas, kritis dan inovatif serta bisa meningkatkan derajat kehidupannya dan tentu lebih bahagia, karena dunia mereka sekarang bukan lagi selebar daun kelor tapi sangat luas. 




















Rencana Liburan ke Resort World Sentosa Bareng Simbok Venus

$
0
0
Wooow mauuu.....itulah yang terucap ketika ada tawaran di twitternya Simbok Venus seorang blogger traveler yang baik hati untuk mengajak satu orang blogger jalan-jalan gratis ke Resort World Sentosa, Singapura selama 3 hari, pada tanggal 9-11 Mei 2014. Yang lebih menggiurkan selain gratis adalah bisa mengajak salah seorang anggota keluarga, sahabat atau teman.

Hmm...tawaran yang menarik nih dari Simbok Venus. Secara saya dari dulu memang ingin pergiResort World Sentosa membawa anak saya Fitry, 2,7 tahun yang belum pernah ke luar negeri. Saya memang pernah pergi ke Singapura, tapi itu sudah lama banget sekitar 10 tahun lalu dan itu pun gratis berkat sponsor dari sebuah biro perjalanan. Cuma waktu itu hanya sehari dan ke Pulau Sentosa cuma sebentar, jadi kurang puas deh dan lagipula belum ada Resort World Sentosa. Pernah juga beberapa tahun lalu pergi lagi ke Singapura tapi cuma di dalam kotanya saja dan tidak mampir ke Pulau Sentosa karena keterbatasan waktu, lagi-lagi cuma 1 hari di sana.

Fitry yang akan saya ajak ke  Resort World Sentosa 
Jadi sekarang sejak menikah dan memiliki anak, keinginan untuk kembali ke Singapura khususnya mengunjungi Resort World Sentosa makin besar, apalagi saat ini di sana makin banyak wahana dan atraksi yang keren dan asyik untuk keluarga, apalagi untuk Fitry yang sangat suka hal-hal baru dan mengasyikan.

Jadi, kebayang deh serunya jalan-jalan ke Resort World Sentosa bersama Fitry dan Simbok Venus. Siap-siap aja Simbok Venus siapkan energi untuk melayan Fitry yang bakal heboh dan cerewet nanya ini itu hehehe.

Karena mengajak anak, tentu yang prioritas bagi saya adalah menyenangkan dia. Jadi wahana dan atraksi yang diprioritaskan untuk dikunjungi dan disaksikan adalah yang sesuai dengan minat Fitry.

Nah, di jadwal promosi yang saya baca di web resminya Resort World Sentosa, mulai tanggal 18 April-13 Mei 2014 ada Easter Festival atau Festival Paskah. Pada pertunjukan itu Easter Bunny akan memamerkan keterampilan drum dan diikuti rombongan penari. Lebih seru lagi nanti Fitry bakal heboh melihat Easter Bunny yang lucu dan aneka telur-telur paskah beraneka warna yang menarik hati.
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Easter Festival di Resort World Sentos
Kemudian yang bakal kami saksikan adalah S.E.A.A Bunny yang berlangsung dari 18 April-13 Mei 2014 juga. Pasti seru nih ketika Fitry yang memang hobi melihat dan bermain air bakal loncat-loncat heboh kegirangan ketika melihat Easter Bunny menyelam bahkan bisa berfoto bersama. Selain itu aktivitas Eggs-pert Artist juga bakal menyenangkan, karena Fitry yang suka dengan aktifitas mewarnai bakal heboh mengecat telut-telur paskah.
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
S.E.A.A Bunny di Resort World Sentosa
Kemudian kami akan menyaksikan Hollywood Dreams Parade di Universal Studios Singapore. Berbagai karakter dari tokoh-tokoh film blokcbuster favorit yang melakukan parade di sepanjang jalan di Universal Studios dengan bernyanyi dan menari tentu bakal sangat menghibur kami, khususnya Fitry.
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
 Hollywood Dreams Parade di Universal Studios Singapore
Menyaksikan pertunjukan Lake Hollywood Spectacular juga bakal menyenangkan tuh. Aneka kembang api aneka warna yang menarik mata tentu bakal membuat Fitry menjerit-jerit kegirangan. Apalagi dia sudah hafal warna dan terbayang hebohnya ketika ia menyebut macam-macam warna dari kembang api tersebut.
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Pertunjukan Lake Hollywood Spectacular di Resort World Sentosa
Hmm..ngapain lagi ya di Resort World Sentosa yang sesuai dengan minat Fitry ? Tapi meskipun tidak sesuai dengan minat Fitry, tetap saja boleh donk mengajak dia melihat-lihat hal yang menarik lainnya. Sayang donk udah jauh-jauh ke kesana tapi tidak menjelajahi semua wahana dan menyaksikan berbagai pertunjukan hiburan dan permainannya.

Baiklah sebaiknya fokus dulu deh di Universal Studios Singapore (USS) yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. Di sana ada tujuh tema atau area, yakni Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egipt, The Lost World, Far-Far Away dan Madagaskar.
Universal Studios Singapore dinamakan Best Attraction di AsiaOne People's Choice 2014
Kita ke area Hollywood dulu ya untuk menikmati hiburan panggung on air yang dibawakan live oleh talent-talent Hollywood professional serta berfoto bersama mereka. Tentu mengasyikan, apalagi bisa melihat langsung karakter kartun seperti sesame street. Menikmati permainan di Sesame Street Spaghettti Space Chase dengan menaiki kereta dan melihat aksi sesame street tentu juga seru. Apalagi setelah bermain kemudian  membeli souvenir yang bertema Sesame Street.

Kemudian di area Sci-Fi City sepertinya saya yang bakal menjerit-jerit nih ketika menikmati suguhan transformer movie 3 dimensi yakni The Ultimate 3D Battle. Seolah-olah duduk di salah satu mobil transformer pasti seru dan memacu adrenalin. Tapi kalau Fitry tidak boleh ikut menyaksikan tidak apa-apa kok. Berkeliling wahana itu bakal seru juga kok.

Kemudian ke are Ancient Egypt sepertinya bakal keliling-keling saja deh. Karena saya sendiri bakal tidak kuat apalagi untuk menikmati permainan spektakuler Revenge of the Mummy, yang mana harus naik rooler coaster di kegelapan dan kemudian ada penampakan mummy hiiiiii...bisa pingsan saya hehehe. 

Wah di area The Lost World bakal seru sepertinya, karena banyak permainan seru apalagi untuk anak-anak, seperti Canopy Flyer, Amber Rock Climb, Dino Soarin dan berenang di Water World. Jadi bakal cocok neh untuk Fitry. 
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Area The Lost World di Universal Studios Singapore
Sementara untuk area Far-Far Away sepertinya juga bakal lebih seru karena ada atraksi Shrek 4-D Adventure. Menyaksikan atraksi Donkey Live, Enchanted Airways dan Magic Potion Spin juga tak kalah asyik sepertinya.

Terakhir di area Madagascar sepertinya tak kalah seru dan mengasyikan dibandingkan enam area lainnya. Atraksi A Create Adventure dan King Julien's Beach Party Go Round sepertinya bakal membuat Fitry heboh dan saya juga tentunya hehe...Sttt...Simbok Venus harap maklum aja ya nanti dengan kenorakan kami berdua hehehehe.
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Area Madagascar di Universal Studios Singapore
Mengingat di Resort World Sentosa ada S.E.A. Aquarium, tentu bakal tidak dilewatkan juga mengunjungi area ini, apalagi Fitry sangat suka melihat aneka jenis ikan dan hewan laut lainnya. Sudah terbayang serunya ketika nanti baru masuk ke akuarium terbesar di dunia itu Fitry bakal menjerit-jerit heboh menunjuk dan bertanya tentang lebih 800 spesies hewan laut di dalamnya. 

Mengunjungi The Maritime Experiential Museum juga tidak boleh dilewatkan. Karena merupakan sebuah museum inovatif, interaktif dan multi-sensorial. Tapi yang lebih menarik tentu dengan adanya Typhoon Theatre multimedia 360 º yang mana pengunjung akan 'menaiki' sebuah kapal layar dan menghadapi badai berbahaya.

wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Pasti seru nih melihat aneka hewan laut di Resort World Sentosa
Masih ada lagi atraksi lain yang menarik di Resort World Sentosa ? Tentu donk dan salah satunya Adventure Cove Waterpark. Adventure Cove Waterpark merupakan sebuah taman petualangan air. Bakal heboh nih ketika bersantai bersama Simbok Venus dan Fitry di kolam ombak Bluwater Bay, atau menyusuri Adventure River yang memiliki 14 zona bertema menakjubkan, termasuk taman rimbun, gua misterius dan terowongan bawah laut yang penuh dengan kehidupan laut. 

Atraksi yang lebih seru dan menarik lainnya dan cocok untuk Fitry adalah Dolphin Interaction Programmes. Seperti di Dolphin Discovery pengunjung bisa masuk masuk ke dalam air setinggi pinggang dan berinteraksi langsung dengan lumba-lumba. Waaah....gimana ya respon Fitry ketika menyentuh lumba-lumba yang dikenal hewan yang ramah itu ? 
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Fitry bakal heboh nih ketika berinteraksi dengan dolphin

Simbok Venus yang baik pasti tidak bakal capek menemani kami berdua yang haus hiburan ya, secara memang jarang banget pergi ke tempat-tempat seperti Resort World Sentosa ini. Jadi harus semua atraksi nih disaksikan dan pertunjukan Crane Dance juga wajib disaksikan.

Crane Dance adalah sebuah pertunjukan kombinasi teknologi audio visual canggih dan efek cahaya dan air menakjubkan, yang  mengilustrasikan secara sempurna ritual kekasih pasangan burung bangau. 

Oh ya, karena perjalanan tiga hari menjelajahi Resort World Sentosa tentu harus nginap di sana. Saya mengharap sangat Simbok Venus yang baik akan mengajak menginap di Beach Villas. Itu lho yang terletak di ujung barat Resorts World Sentos, Beach Villas menawarkan pemandangan spektakuler. Liat aja foto di bawah ini, benar-benar bakal betah dan tak mau pulang hehehe
wahana dan atraksi di Resort World Sentosa Singapura
Beach Villas salah satu hotel di Resort World Singapore
Wah terlalu banyak rencana saya di Resort World Sentosa, semoga bisa tercapai semuanya ya. Yang lebih saya harapkan Simbok Venus memilih saya dan Fitry untuk jalan-jalan ke sana pada 9-11 Mei 2014 mendatang. Semoga..semoga..semoga...kabulkanlah Ya Allah..aamiin.***

Note:
Semua data dan foto terkait Resort World Sentosa diambil dari http://www.rwsentosa.co.id/ dan http://www.rwsentosa.com/








Bukan Ngeluh Tapi Cuma Ingin Berbagi Isi Hati :)

$
0
0
Hp saya berdering dan seperti biasa cuma miskol dari adik di kampung. "Haloo..ya Isan ada apa ?" saya menelpon balik dengan gaya bahasa yang nyaris selalu. "Ini Isan mau bayar ini....beli itu..." dan sejumlah pesan sejumlah keperluan dari Mak dan adik bungsuku. 


"Ok..nanti dikirim," jawab saya. Jawab itu juga nyaris selalu sama. Tidak pernah saya berkata tidak.Karena prinsip saya untuk adik-adik dan keluarga selalu tidak ada penolakan jika itu menyangkut biaya makan sehari-hari, sekolah dan kebutuhan yang memang perlu dan penting.

Minggu terakhir di bulan April. Dompet sudah kempes dan ATM mungkin sudah menjerit karena sering digesek. Tapi kewajiban adalah hal yang harus tetap ditunaikan dan tidak membuat adik-adik saya kecewa adalah keharusan. Saya ingin mereka selalu bahagia.

Sebagai anak pertama dan hidup dalam keluarga sederhana, masa kecil khususnya saat sekolah benar-benar harus banyak menahan diri. Tepatnya tak berani mengkhayal apalagi meminta ini itu ke orang tua. Bahkan untuk uang sekolahpun saya harus benar-benar memastikan ayah saya sedang ada uang. Ketika mendapat beasiswa saya bahkan menggunakan untuk keperluan adik-adik saya. 

Jadi, saya tahu persis bagaimana hidup dalam kekurangan itu, saat menahan keinginan, saat kecewa karena tidak bisa membeli dan memiliki ini itu. Karena itu saya tidak ingin adik-adik saya merasakan seperti yang saya rasakan dulu. Saya ingin selalu membahagiakan mereka dengan segala kemampuan saya.

Sekarang sejak 1 tahun terakhir biaya yang saya keluarkan untuk adik-adik sudah sedikit berkurang. Karena adik ketiga saya sudah tamat SMA dan bekerja. Tinggal dua orang lagi yang tahun ini juga lulus SMA dan si bungsu naik kelas tiga SMP.

Tapi meski beban pengeluaran saya tiap bulan berkurang tapi "berat" tetap masih terasa, mengingat sejak dua tahun terakhir saya tidak lagi bekerja karena kehadiran Fitry,anak saya yang kini berumur 2,7 tahun. Praktis cuma mengandalkan gaji suami. Tapi, saya masih dan harus tetap bersyukur seberat apapun tanggungan saya, selalu ada rezeki dan kemudahan.

Meskipun tiap bulan tidak ada lagi istilah shopping keperluan pribadi, apakah itu pakaian, tas, sepatu dll. Ataupun menyenangkan diri sendiri, beli buku, ke salon, berburu tempat makan baru dan hang out dengan teman-teman, tapi saya bersyukur karena kebutuhan keluarga dan untuk adik-adik di kampung terpenuhi.

Tapi, sejak tiga bulan terakhir ada banyak hal-hal tidak terduga baik di internal keluarga kecil saya dan di kampung. Banyak pengeluaran yang tak terduga dan menguras dompet dan tabungan yang benar-benar sudah kempis.

Namun, Tuhan selalu punya rahasia. Saat saya bekerja dulu Alhamdulillah rajin invest dalam bentuk emas perhiasan. Dan sekarang emas-emas itu yang jadi "penyelamat". Saat terdesak keuangan emas perhiasan itu akan saya "sekolahkan" dulu di pegadaian.

Dulu saya sempat mikir untuk mengganti semua perhiasan emas kuning itu dengan emas putih. Karena saya sempat parno dengan berbagai kejahatan seperti hipnotis, perampokan dan maling. Dengan memakai emas putih saya mikir bisa mengibuli orang-orang yang berniat jahat. Tapi, untung tidak semua perhiasan itu saya tukar dengan emas putih seperti yang saya pakai sehari-hari seperti saat ini. Karena emas putih tidak bisa digadaikan ternyata.

Bicara pegadaian, saya menganggap itu dulu adalah tempat yang harus dijauhi dan saya malu ke sana. Kesannya gimana gitu. Tapi, ketika saya masuk ke sana, ada PNS, pegawai swasta, pengusaha juga ada lho, mahasiswa, karyawan dan tentu para ibu rumah tangga seperti saya. Jadi, tidak ada lagi perasaan "malu" ketika harus "mengadu" ke sana hehe karena ternyata banyak orang bernasib sama dengan saya.

Oh ya, selain di ke pegadaian saya juga mengelola koperasi wanita dengan teman-teman. Tapi karena perputaran uang tiap sebulan sekali,saya tidak tega untuk "menjegal" jadwal teman yang sudah masuk daftar antri untuk melakukan peminjaman. Sebutuh-butuh saya, tapi jika jadwal peminjaman saya belum masuk, saya tidak mau meskipun itu harus kongkalingkong dengan bendahara.

Saya menyadari banyak anggota koperasi yang lebih butuh dan mereka tidak punya pilihan selain mengharap pinjaman dari koperasi. Sementara saya masih ada barang berharga yang bisa "disekolahkan". 

Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umat-NYA, itu yang selalu saya ingat ketika kadang ada sebuah rasa 'capek' . Karena saya yakin semua cobaan itu menguji saya untuk bisa lebih kuat. Banyak tantangan dan cobaan kehidupan yang sudah saya lalui, mengapa hanya masalah seperti di atas menjadi beban berat bagi saya. Harus tetap semangat dan yakin suatu hari nanti kehidupan yang jauh lebih baik pasti akan saya hadapi. Siapa menaman pasti akan menabur, semoga apa yang saya tanam untuk keluarga, adik-adik dan teman bisa membuahkan hasil yang sepadan.Aamiin.














Tanjungpinang Kota Wisata, Menjual Penyengat Meraih Manfaat

$
0
0
Mengunjungi Kota Tanjungpinang di Kepulauan Riau, tidak lengkap jika tidak mengunjungi Pulau Penyengat. Pulau kecil yang terletak di sekitar 15 menit dari dermaga Sri Bintan Pura dengan menggunakan pompong (perahu mesin kecil-red), merupakan pulau yang sarat dengan sejarah khususnya kebesaran Melayu pada masa lampau. 


Pulau mungil dengan luas sekitar 3,5 kilometer persegi tersebut saat ini merupakan sebuah wilayah kelurahan, yakni Kelurahan Penyengat di bawah Kecamatan Tanjungpinang Kota.Dalam sejarah disebut pulau itu adalah mas kawin penguasa Riau pada masa itu, yakni Sultan Mahmudsyah (1761-1812) kepada sang istri Engku Puteri Raja Hamidah. 

Selanjutnya berdasarkan sejarah yang ada, pulau itu juga pernah menjadi pusat pemerintahan sekitar awal tahun 1900.Karena selain sebagai tempat tinggal raja, di sana juga terdapat rumah sakit, sarana transportasi dan mahkamah. 

Bahkan ketika masa Raja Haji Fisabilillah, pulau itu menjadi pertahanan utama ketika Perang Riau berkobar melawan Belanda. Hal itu dapat dibuktikan dengan masih ada sejumlah peninggalan yang menunjukan pulau itu punya peranan penting pada Perang Riau, seperti benteng pertahanan dan gudang mesiu.
Objek Wisata Pulau Penyengat Tanjungpinang masih belum menjual
Foto diambil dari sini

Di pulau yang mempunyai landmark Mesjid Sultan Riau Penyengat terdapat berbagai tempat dan situs sejarah, yang hingga saat ini masih terawat dan dikunjungi banyak orang, baik dari kota itu sendiri maupun dari luar daerah bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Tempat-tempat itu antara lain makam Engku Puteri, makam Raja Ahmad, Raja Abdullah, dan makam Raja Ali Haji seorang pengarang Gurindam 12 yang fenomenal dan kini menjadi Pahlawan Nasional.Kemudian juga ada Balai Adat dan bekas istana Raja Ali Marhum Kantor .

Dari sekian banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi, Mesjid Sultan Riau Penyengat memang menjadi favorit atau tujuan utama para tamu jika datang ke pulau ini.Sebelum mengelilingi pulau tersebut, tamu biasanya menyempatkan sholat di mesjid yang berdiri pada 1 Syawal 1249 Hijriah atau pada tahun 1832 Masehi. Mesjid tersebut didirikan oleh Yang Dipertuan Muda VII, Raja Abdul Rahman. Masjid yang konstruksinya konon dilapisi putih telur ini memiliki 17 buah kubah.Jumlah itu sesuai dengan jumlah rakaat shalat wajib dalam satu hari. 

Belum “Dijual”

Tapi, Pulau Penyengat dengan segala sejarah, kebesaran dan keindahannya, tampaknya belum “dijual” oleh Pemko Tanjungpinang sebagai sebuah objek wisata yang menghasilkan kontribusi pada pendapatan daerah. 

Padahal melihat potensi yang ada di pulau itu, Penyengat bisa menjadi objek wisata religi dengan berkat Mesjid Sultan Riau.Penyengat juga bisa menjadi objek wisata budaya dan sejarah dengan banyaknya peninggalan situs sejarah di sana, bahkan pulau itu juga bisa menjadi tempat wisata belanja jika masyarakat di sana bisa memanfaatkan para wisatawan untuk membeli berbagai produk khas yang dihasilkan. Selain itu melihat alam Penyengat yang masih hijau dengan pepohonan, juga bisa menjadi objek wisata alam, seperti jelajah hutan, hicking dan outbound.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, setiap pengunjung yang datang ke pulau itu tidak dipungut retribusi. Tentu saja dengan kondisi tersebut belum ada data pasti berapa pengunjung yang datang setiap hari, tiap bulan bahkan setahun ke pulau eksotis tersebut. 

Seperti yang diungkapkan oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang Drs Wan Kamar, jika Penyengat memang belum diekplorasi semaksimal mungkin untuk menggaet wisatawan ke Kota Gurindam tersebut. 

Produk wisata yang cenderung ditonjolkan untuk menggaet wisatawan berkunjung ke kota ini, seperti yang disampaikan oleh Kabid Pengembangan Produk Wisata, Disbudpar Tanjungpinang Drs Yussuwadinata masih pada seni dan budaya, seperti Dragon Boat Race atau Lomba Perahu Naga yang digelar setiap tahun, Pentas Seni dan Gawai Seni. Bahkan akhir tahun 2008 ini juga akan ada pertunjukan Tari Zapin 1000 Pelajar. 

Sedangkan untuk “menjual” Penyengat sendiri yang sebenarnya telah menjadi simbol bagi Negeri Pantun tersebut serta Kepri pada umumnya, masih dalam tahap perencanaan.Pada tahun 2009 mendatang dinas tersebut telah merancang pertunjukan seni dan budaya, yang rutin dilaksanakan minimal setiap minggu. 

Pertunjukan yang akan melibatkan seluruh sanggar seni di Tanjungpinang, diharapkan bisa menjadi daya tarik lebih wisatawan berkunjung ke pulau tersebut. Dengan event tetap setiap minggu diharapkan akan mendongkrak jumlah wisatawan berkunjung ke kota ini. Event diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya warga Penyengat sebagai sarana pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan, seperti melalui penjualan cinderamata, makanan khas, jasa dan lainnya.

Pada tahun 2007 lalu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang berjumlah 119.526 orang. Sedangkan hingga Oktober 2008 ini jumlah wisatawan baru mencapai 94.107 orang. Jumlah tersebut wisatawan yang berkunjung ke kota ini dibandingkan pada tahun 2006 memang sedikit menurun. Pada tahun 2006 jumlah wisatawan mencapai 130 ribu orang. Kondisi tersebut menurut Yussuwadinata lebih disebabkan krisis global yang melanda semua negara. 

Belum “dijualnya” Penyengat sebagai sebuah objek wisata yang unik dan menarik, terlihat dengan masih kurangnya promosi pulau itu oleh Pemko Tanjungpinang beserta stakeholdernya. Promosi pulau tersebut harusnya bisa lebih gencar melalui souvenir yang bisa mempromosikan Penyengat sebagai tempat wisata. Souvenir itu bisa dalam bentuk baju kaos bergambar Pulau Penyengat, foto-foto, lukisan, pena dan lainnya. 

Kalaupun ada souvenir yang dijual saat ini di Penyengat, terkesan masih belum dikelola secara professional untuk sebuah bisnis yang menjanjikan pemasukan besar.Menyikapi hal itu Yussuwadinata mengakui pihaknya telah menghimbau kepada pengusaha daerah, untuk bisa menanamkan modalnya dalam mengelola usaha souvenir dengan mutu yang lebih baik dan menarik wisatawan.Tahun 2009 mendatang, pihaknya bahkan akan mengadakan pelatihan pembuatan souvenir yang menarik untuk memikat wisatawan.

Belum bisanya “Menjual” Penyengat sebagai sebuah objek wisata yang bisa menambah pendapatan daerah Tanjungpinang, menurut Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan salah satunya juga disebabkan belum adanya payung hukum yang mengaturnya., seperti peraturan daerah. 

Saat ini ranperda tentang pariwisata masih di dewan.Padahal dengan payung hukum itu diharapkan bisa menjadi dasar dalam mengoptimalkan potensi Pulau Penyengat sebagai objek wisata yang memberikan manfaat pada kas daerah, seperti masalah retribusi bagi setiap wisatawan yang berkunjung

Gubernur Kepri Drs H Ismeth Abdullah sendiri menyatakan setujunya jika Pulau Penyengat adalah ikon Tanjungpinang yang layak jual. Ia menilai Penyengat adalah objek wisata sejarah yang menarik, karena setiap tahun sultan-sultan Selangor datang ke sana guna berziarah ke makam-makam yang masih terkait hubungan kekerabatan dengan Kerajaan Selangor tersebut.

Pemprov Kepri sendiri menurut Ismeth telah melakukan sejumlah perbaikan pada situs-situs dan sarana yang rusak, sehingga saat ini bisa tampak lebih bagus dari sebelumnya.Bahkan pada akhir tahun 2008 ini, di Penyengat akan dilaksanakan peringatan 200 tahun Raja Ali Haji. Semoga berbagai rencana dan program dari Pemko Tanjungpinang dan Pemprov Kepri, bisa menjadi Pulau Penyengat yang nama besarnya bisa dikatakan telah mendunia, bisa memberikan kontribusi besar juga pada pendapatan daerah.*** 

NB : artikel ini tulisan saya waktu masih aktif bekerja di Majalah Tras.


Wartawati Tras Raih Anugerah Karya Tulis Jurnalistik Tanjungpinang

$
0
0
Wartawati Majalah Tras Ruziana meraih juara pertama pada Sayembara Karya Tulis Jurnalistik Pemko Tanjungpinang. Artikelnya yang berjudul "Menuju Kejayaan Pendidikan Masa Lalu" itu berhasil meraih nilai tertinggi 255. Atas prestasi itu Ruziana berhak membawa pulang tropi tetap Wali Kota Tanjungpinang, uang tunai Rp 6 juta dan sertifikat, yang diserahkan langsung oleh Dra Hj Suryatati A Manan,pada 27 April 2009 di Hotel Comfort.
Ruziana, wartawati meraih anugerah jurnalistik ke I tahun 2009 Kota Tanjungpinang. Wartawan majalah Tras ini berhasil menyisihkan sesama wartawan dari media harian khususnya
Menerima Piala Anugerah Jurnalistik ke I tahun 2009 dari Walikota Tanjungpinang Dra.Hj. Suryatati A Manan

Selain itu artikel keduanya yang berjudul "Menjual Penyengat Memetik Manfaat" juga berada dalam urutan 7 dalam nominasi 10 besar dan mendapat uang pembinaan Rp 500 ribu.Wanita yang menempuh pendidikan jurnalistik di Lembaga Pendidikan Pers Paradigma, Padang ini berhasil menyisihkan wartawan dari media harian seperti Tribun Batam, Batam Pos, Posmetro dan Sijori Mandiri.

"Saya sangat bersyukur ,karena sekali lagi kemampuan saya dalam bidang menulis bisa teruji dan bersaing dengan wartawan dari media harian. Setidaknya apa yang saya raih ini akan memberikan dampak yang positif bagi karir saya dan majalah tempat saya bekerja," ungkap wanita yang memulai karir sebagai reporter di sebuah media harian di Padang.

Total hadiah uang tunai sebesar Rp 6,5 juta itu kata Ruziana selain untuk mentraktir makan teman-teman seprofesi dan rekan di kantor juga diberikan untuk mertua, orang tua dan adik-adiknya di Padang."Selain itu juga dibelikan perabotan rumah tangga sebagai kenang-kenangan di rumah saya,"ungkapnya.

Prestasi dalam bidang menulis merupakan yang kedua kalinya diraih oleh istri pegawai distrik navigasi Tanjungpinang ini. Tahun 2007 lalu ia berhasil menyabet dua gelar, juara pertama dan kedua dalam Sayembara Mengarang Cerpen yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang.

Cerpennya yang berjudul "KaTePe" dan "Surat" berhasil menawan hati para juri yang terdiri dari Maman S Mahayana, seorang kritikus sastra dan dosen sastra Universitas Indonesia, Prof Hasanuddin WS, guru besar UN Padang dan Tusiran Suseno, penulis senior Kepri.

Sayembara Karya Jurnalistik 2008 Pemko Tanjungpinang, seperti yang disampaikan oleh panitia, Abdul Kadir Ibrahim dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2008 lalu. Sayembara itu sendiri terdiri karya tulis, karya foto jurnalistik dan visual jurnalistik.
Ruziana, wartawati senior, lulusan Lembaga Pendidikan Pers Paradigma yang telah bekerja di beberapa media dan sekarang aktif sebagai blogger di kota tanjungpinang, mengelola grup blogger tanjungpinang


Tema yang diperlombakan adalah Hasil-hasil Pembangunan dan Potensi Kota Tanjungpinang. Setiap karya yang diikutsertakan sudah dimuat di media masing-masing dalam rentang waktu 20 Oktober hingga 25 Desember 2008.

Juri penilai dari sayembara ini terdiri dari ketua juri, Sutrianto,Pimpinan Umum Riau Pos, Agus Cristianto dari Media Indonesia dan Bobby Reza dari TVRI. Setiap karya yang masuk meja panitia akan diseleksi dengan sistem penjurian tidak mencantumkan nama dan media peserta alias tanpa tanda pengenal.
Ruziana, wartawati senior, lulusan Lembaga Pendidikan Pers Paradigma yang telah bekerja di beberapa media dan sekarang aktif sebagai blogger di kota tanjungpinang, mengelola grup blogger tanjungpinang
Foto bersama walikota, unsur muspida dan pemenang

Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan dalam sambutannya pada malam penyerahan hadiah itu, mengharapkan kegiatan sayembara itu dapat memberikan dampak positif bagi Kota Tanjungpinang serta lebih memotivasi para jurnalis dalam berkarya.

"Saya harap kegiatan ini bisa rutin dilakukan dan bisa menjadi ajang yang positif bagi para jurnalis dalam berkarya, khususnya menyikapi perkembangan pembangunan di kota ini,"harapnya.***

NB : Tulisan teman saya Indra, dari Majalah Tras

Saat Perempuan Melayu Kembali Menulis

$
0
0
Sekitar satu abad berlalu, riwayat penulis perempuan di tanah Melayu khususnya Kepri seperti tertidur panjang. Padahal pada abad ke 18 dan awal abad ke 19, tercatat banyak pengarang perempuan lahir di tanah Melayu ini. Seperti Aisyah Sulaiman, Raja Safiah, Raja Kalsum dan Khatijah Terung serta Salamah binti Ambar.


Ruziana, penulis dan sastrawan kota tanjungpinang,kepri telah menghasilkan 2 buku, karyanya juga dimuat disejumlah buku antologi
Ruziana, salah satu penerus dunia kepenulisan  perempuan melayu di Tanjungpinang
Riwayat kepengarangan perempuan di Kepri khususnya Pulau Penyengat pada abad ke 18 tidak lepas dari peran Raja Ali Haji.Seperti yang diungkapkan Hasan Junus, dalam bukunya Raja Ali Haji: Budayawan di Gerbang Abad XX (1988), bakat kepengarangan diwarisi oleh Raja Ali Haji dari ayahnda Raja Ahmad. Sang ayah sedikitnya telah menghasilkan tiga buah karya sastra, yaitu Syair Engku Puteri, Syair Perang Johor, dan Syair Raksi. 

Sedangkan Raja Ali Haji menghasilkan serangkaian karya, seperti Gurindam Dua Belas, Bustan al-Katibin, Kitab Pengetahuan Bahasa, Tsamarat al-Muhimmah, Muqaddimah fi Intizam al-Wazaif al-Muluk, Syair Abdul Muluk, Tuhfat al-Nafis, Silsilah Melayu Bugis, Sinar Gemala Mestika Alam, dan lain-lain.

Darah kepengarangan Raja Ali Haji menurun kepada anak-cucunya. Dalam silsilah keluarga pengarang Raja Ali Haji, ada tiga orang anaknya yang diketahui mengarang sebuah syair, yaitu: Raja Safiah menulis Syair Kumbang Mengindera; Raja Kalsum menulis Syair Saudagar Bodoh; dan Raja Hasan menulis Syair Burung. 

Sedangkan dari pihak cucu diketahui bahwa putri Raja Sulaiman yang bernama Aisyah Sulaiman mengarang beberapa karya, seperti Syair Khadamuddin, Syair Seligi Tajam Bertimbal, Syamsul Anwar, dan Hikayat Shariful Akhtar. 
Ruziana, penulis dan sastrawan kota tanjungpinang,kepri
Suryatati A.Manan, seorang walikota yang juga penulis
Selain itu, diketahui pula bahwa empat orang anak Raja Hasan, yaitu Umar bin Hasan, Khalid Hitam, R. Haji Ahmad Tabib, dan Abu Muhammad Adnan, telah mengarang beberapa buku.

Karya-karya itu tidak hanya lahir dari tangan dingin kaum kerajaan, tapi juga dari perempuan biasa  bernama Khatijah Terung. Melalui karyanya berjudul Kumpulan Gunawan, Khatijah menceritakan tentang hubungan seksual suami isteri, serta Salamah binti Ambar yang menulis dua buku dengan judul Nilam Permata dan Syair Nasihat untuk Penjagaan Anggota Tubuh.

Karya-karya besar dalam bentuk manuskrip kuno itu kini tersimpan Yayasan Indera Sakti Pulau Penyengat, sebuah yayasan yang dikelola oleh zuriat  Raja Ali Haji.

Melihat karya-karya yang dihasilkan perempuan Melayu di abad ke 18 itu, bisa dikatakan tingkat intelektual perempuan pada masa itu tidak bisa dipandang sebelah mata.Pemikiran mereka yang tertuang dalam bentuk tulisan membuktikan kehebatan mereka.

Baru pada abad ke 20 ini, perempuan Melayu kembali menuliskan isi pikiran mereka dalam bentuk buku. Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Drs Abdul Kadir Ibrahim,MT, generasi itu dimulai oleh Suryatati A Manan, yang juga wali kota Tanjungpinang. Ia beralasan, karya-karya Suryatati sudah dibaca dan dibahas banyak orang hingga tingkat nasional. Seperti pada 27 Mei lalu, buku "Perempuan Walikota" dibedah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.(baca insert : Penulis Perempuan Melayu ke Pentas Nasional)

Meskipun sejumlah penulis perempuan lainnya pun telah menghasilkan karya dalam bentuk buku, seperti Raja Suzana Fitri, Dra Zakbah dan di generasi muda ada nama Nadya Aisyah Gustirani, Endang Purnama Sari dan Unizara atau Ruziana (baca insert :Generasi Penulis Perempuan Melayu)*** bersambung

NB : tulisan ini dimuat di majalah tras
Referensi diambil dari sejumlah sumber

Mengenal Perempuan Penulis Melayu pada Masa Lalu

$
0
0
Perempuan Melayu sudah menulis sejak ratusan tahun lalu. Berikut dua profil perempuan penulis di masanya :

Aisyah Sulaiman
Nama Aisyah Sulaiman pada saat ini mungkin dikenal oleh generasi muda sebagai nama sebuah gedung kesenian di Tanjungpinang.Tidak banyak literatur yang menulis tentangnya dan apalagi disebarluaskan, membuat generasi muda banyak yang tidak mengenal jauh dengan nama itu. Berikut sedikit pengetahuan untuk mengenal Raja Aisyah Sulaiman. 

Prof Ding Choo Ming dari Universitas Kebangsaan Malaysia dalam bukunya yang berjudul : Raja Aisyah Sulaiman: Pengarang Ulung Wanita Melayu (1999), menyebutkan Raja Aisyah Sulaiman mengawali bentuk tulisan modern yang ekspresif dan individualistik, melalui Hikayat Syamsul Anwar yang diterbitkan pada tahun 1890

Jika  banyak pengarang lain merasa segan menonjolkan identitas diri mereka dalam tulisannya, Raja Aisyah Sulaiman justru menampakkan dan mengekspresikan dirinya dalam setiap karyanya.

Sejak saat itulah gaya menulis para pengarang Melayu sedikit demi sedikit mulai bergeser menjadi bentuk yang lebih ekspresif dengan mencantumkan identitasnya. Kondisi itu juga didukung dengan mulai diakuinya hak cipta di awal abad ke-19 yang mempengaruhi perkembangan sosial masyarakat Melayu tradisional ke arah modern. 

Keistimewaan Raja Aisyah Sulaiman dibandingkan dengan para pengarang yang lain, karena ia menggunakan penanya sebagai senjata untuk melawan dominasi tradisi patriarkhi. Ia tidak sekadar menceritakan berbagai kisah dunia wanita, kebajikannya, kepatuhan dan ketundukan mereka atas laki-laki sebagai bentuk ekspresi wanita tradisional, melainkan juga menyuarakan jerit batin kaum wanita yang menginginkan kebebasan. Selain itu, ia cukup berani mendobrak tradisi kepenulisan saat itu dengan mencantumkan nama dan mengungkapkan jati dirinya dalam setiap karyanya.

Yang menarik, kendatipun Raja Aisyah Sulaiman merupakan pengarang wanita dan feminis Melayu angkatan pertama, namanya tidak setenar RA. Kartini, feminis dari Jawa dan pelopor emansipasi dalam mendobrak tradisi patriarkhi. 

Bahkan, nama Raja Aisyah Sulaiman pun tidak disebut dalam buku Sejarah Perkembangan Sastra Melayu/Indonesia karangan R.O. Windstedt (1958) maupun Liaw York Fang (1991 dan 1993). 

Meski demikian, nama Raja Aisyah Sulaiman sebagai pengarang wanita Melayu pernah disebut oleh Zaba (1940) melalui penelusurannya terhadap empat karya kreatif beliau, di antaranya ialah Hikayat Syamsul Anwar, Syair Khadamuddin yang berhuruf Jawi, Hikayat Syariful Akhtar serta Syair Seligi Tajam Bertimbal.

Tidak berlebihan jika Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim menilai jika Aisyah Sulaiman adalah penulis hebat dan perlu diperjuangkan menjadi pahlawan nasional.

"Karya-karya beliau ada dan nyata sampai saat ini, dan ini bisa sebagai modal memperjuangkan beliau sebagai pahlawan nasional. Dibandingkan RA Kartini saya kita Aisyah Sulaiman Riau lebih bagus karyanya," ungkap Akib panggilan akrabnya.

Ia juga menyatakan kebanggaannya pada Aisyah Sulaiman yang tetap hidup sendiri setelah sang suami Raja Khalid Hitam pada 1914 di Jepang."Bandingkan dengan pejuang wanita yang kemudian kalah di tangah laki-laki karena mau dimadu. Aisyah Sulaiman malah menolak dan tidak menikah lagi hingga meninggal pada tahun 1930 di Johor," tandasnya.


Khatijah Terung 
Nama pengarang perempuan Melayu yang berasal dari rakyat biasa, Khatijah Terung juga mungkin masih asing bagi banyak orang apalagi generasi sekarang. Apalagi dalam buku sejarah sastera Melayu dan Indonesia yang standard terbitan sebelum 1980an tidak ada disebutkan namanya.

Prof Ding Choo Ming dari Universitas Kebangsaan Malaysia, menemukan literatur tentang Khatijah Terung dan karyanya saat membuat pepenyelidikan di Pulau Penyengat pada Januari 1994 untuk projek ensaiklopedia Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.

Dalam makalahnya berbahasa Melayu Malaysia, pada 11 Agustus 2008, profesor ini menjelaskan nama Khatijah Terung masih menjadi buah mulut warga tua di Pulau Penyengat, Riau, Indonesia. Menurutnya warga di sana lebih mengenali wanita itu kerana kehebatan ilmu polong yang dikuasainya dan bukannya kerana dia seorang pengarang.

Tetapi di mata masyarakat luar, wanita itu lebih terkenal sebagai penulis karena mengarang Himpunan Gunawan Wanita dan Laki-Laki. Ia dipercaya lahir di Pulau Penyengat pada 1885 dan meninggal pada 1955

Walaupun asal usul atau keturunan ibu bapaknya tidak diketahui, tetapi dipastikan dia adalah seorang rakyat biasa. Ia menjadi lebih terkenal setelah menikah dengan Raja Haji Abdullah bin Raja Hassan (juga terkenal sebagai Raja Ali Lah), cucu Raja Ali Haji (1809-1872), keluarga bangsawan, Yang Dipertuan Muda. 

Berdasarkan penuturan dari sejumlah sumber yang dihimpun Prof Ding Choo Ming di Pulau Penyengat, perkawinannya dengan Raja Haji Abdullah adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya Khatijah pernah menikah dengan seorang tukang gunting rambut. 

Karya Perhimpunan Gunawan bagi Laki-Laki dan Perempuan disiapkan pada tahun 1911, bersamaan 5 Rajab 1329 H di Pulau Penyengat. Karya itu adalah yang satu-satunya yang dikenal dan diwarisinya kepada masyarakat Melayu saat ini

Manuskrip itu mungkin adalah yang satu-satunya yang diketahui kini berada dalam koleksi Yayasan Indera Sakti, di bawah pimpinan Raja Hamzah Yunus, di Pulau Penyengat.

Khatijah Terung dinikahi Raja Haji Abdullah menjadi isterinya yang ke empat kerana banyak sebab. Antara lain, Raja Haji Abdullah sendiri yang juga pandai dalam ilmu sihir ingin mengetahui kehebatan ilmu polong, pengasih, tangkal dan lain-lain yang dipunyai Khatijah. 

Alasan yang lain ialah ia mempunyai bakat menulis, mengarang, berpantun, bergurindam, bersyair dan tahu bahasa Arab seperti pengarang lain di Pulau Penyengat dewasa itu, walaupun tidak meninggalkan karya yang lain, seperti pengarang wanita Riau yang lain, kecuali Raja Aisyah Sulaiman. 

Keistimewaan tambahan pada Khatijah ialah dia bukan saja pandai memasak, menekat dan menjahit, tetapi juga pandai melayan, sehingga telah mengambil hati Raja Haji Abdullah, yang lebih tua daripadanya. Hubungan mereka berdua telah terjalin semenjak Khatijah menjadi pelayan di rumah Cik Yam, isteri ketiga Raja Haji Abdullah. 

Mereka menikah sekitar tahun 1908, tetapi sebelum 1911, Khatijah telah berpindah ke rumahnya sendiri - sebuah rumah panggung satu tingkat yang berkakikan tiang semen, berdinding kayu dan berbumbung atap - yang didirikan Raja Haji Abdullah di perkarangan Komplek Istana Raja Ali Haji, yaitu tempat yang dikenali sebagai Kampung Baru masa kini. 

Di rumah itulah Khatijah tinggal sampai meninggal dunia pada usia sekitar 70an, kerana sakit tua. Berbeda dengan Raja Aisyah Sulaiman yang tetap hidup sendiri setelah kematian suaminya, Raja Khalid Hitam pada 1914 di Jepang, Khatijah Terung yang berusia kira-kira 41 tahun setelah Raja Haji Abdullah meninggal dunia pada 1926 diriwayatkan menikah sekali lagi. 

Tetapi perkawinan itu cuma bertahan sekitar dua tahun. Walaupun pandai dan hebat, malahan pernah mengajar ilmu mendapat anak kepada orang lain, tetapi dia sendiri tidak diberkati anak daripada semua perkawinannya.

Ini menepati nasihatnya yang diulangi dalam karyanya: segala-galanya mesti diberkati dan direstui Tuhan, Allah kerana 'manusia hanya boleh berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan'. 

Karena tidak mempunyai anak, dan saudara maranya sudah berpindah ke Daik, Khatijah Terung dijaga Raja Fatimah, anak tirinya, yaitu kepada Raja Haji Abdullah dari isterinya yang ketiga, Cik Yam, sampai meninggal dunia.

Karya Perhimpunan Gunawan menurut Prof Ding Choo Ming, cuma satu daripada 46 buah manuskrip tulisan Jawi di Koleksi Yayasan Indera Sakti, Pulau Penyengat. Manuskrip itu pendek, seperti kebanyakan manuskrip tentang magis, perobatan, petuah, tangkal dan pendinding. 

Manuskrip itu terdiri daripada dua bahagian. Bahagian yang pertama sepanjang 52 muka surat dengan diikuti bahagian kedua dari muka surat 53 hingga 96. Teks bahagian I dan II itu berbeda. Perbedaan itu bisa juga dilihat daripada laras tulisan tangan.***(bersambung)

NB :Tulisan ini sambungan dari artikel sebelumnya Saat Perempuan Melayu Kembali Menulis yang pernah dimuat di Majalah Tras
referensi : 
melayu.com dan sejumlah sumber tertulis lainnya

Rencana Wisata Tsunami ke Daerah Istimewa di Ujung Barat Indonesia

$
0
0

Nama Banda Aceh, ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam (NAD) sudah lama saya ketahui melalui bacaan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ya, tapi masih sekedar nama dan sedikit pengetahuan tentang sejarah Aceh, seperti pahlawan nasionalnya dan makanannya. Banda Aceh sebagai ibukota daerah istimewa yang terletak di ujung barat Indonesia mulai makin saya kenal, ketika tragedi tsunami pada 26 Desember 2004 silam nyaris meluluhlantakan kota itu. Pemberitaan media massa yang menyorot Aceh hingga 1-2 tahun paska tsunami pun membuat Aceh menjadi perhatian publik hingga berbagai belahan dunia.

Tapi, ternyata masih banyak yang belum saya ketahui tentang Banda Aceh dan alangkah senangnya bisa berkunjung untuk melihat langsung keindahan kota itu khususnya mengunjungi berbagai objek wisata tentang tsunami dan menikmati kuliner di sana khususnya Mie Aceh buatan asli orang sana.

Berikut rencana Wisata Tsunami saya jika mengunjungi salah satu kota Islam tertua di Asia Tenggara tersebut :

Wisata Tsunami memang pilihan saya yang utama ke Kota Banda Aceh. Karena gempa dahsyat 8,9 SR dan tsunami yang membuat Banda Aceh nyaris porak poranda pada tahun 2004 itu telah membuat Kota Serambi Mekkah terkenal ke seluruh dunia. Apalagi sejumlah kenangan dan peninggalan tsunami itu masih bisa dilihat dan menjadi tempat wisata sekarang ini. Saya sangat penasaran melihatnya dari dekat, karena membaca dari berbagai artikel dan melihat di televisi saja rasanya belum puas.

Yang pertama dan wajib saya kunjungi adalah Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat Kota Banda AcehMasjid ini konon merupakan masjid paling ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun nusantara karena merupakan simbol utama Kota Banda Aceh. 
Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Foto diambil dari sini
Melihat dari foto-foto saja saya sudah mengagumi keindahan masjid yang ternyata memang terindah di Asia Tenggara, apalagi melihat langsung dari dekat dan sholat di sana. Mengapa masjid ini masuk ke dalam kategori wisata tsunami saya ? karena pada saat tsunami melanda Banda Aceh, masjid ini menjadi tempat berlindung ribuan warga untuk menyelamatkan diri dari air laut yang naik ke daratan akibat tsunami.

Meskipun termasuk salah satu bangunan yang selamat saat bencana tsunami, tapi masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) itu, tetap mengalami kerusakan di sejumlah bagian. Masjid ini pun direnovasi atas bantuan dari dunia internasional seperti Saudi Charity Campaign dan selesai renovasi pada 15 Januari 2008. 

Lokasi wisata tsunami berikutnya adalah Museum Tsunami. Gedung yang diberi nama Rumoh Aceh as Escape Hill itu ternyata dirancang oleh Walikota Bandung sekarang, Ridwan Kamil, yang saat itu masih menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB). 
Museum Tsunami Aceh.Foto diambil dari sini

Penasaran sekali melihat gedung empat dimensi itu, masuk ke dalam dan menjelajahinya serta menikmati suasana mencekam yang konon terasa dari efek bangunan yang sengaja dibuat menggambarkan kedahsyatan tsunami tersebut. 

Pasti rasa penasaran saya terhadap kedahsyatan bencana gempa dan tsunami itu bisa terbayar di museum yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Februari 2008 tersebut. Karena di dalam museum itu terdapat video, foto serta alat peraga tsunami.

Untuk ke lokasi museum ini sepertinya juga sangat mudah, karena berada tepat di tengah-tengah kota Banda Aceh, tepatnya di Jl. Iskandar Muda Banda Aceh atau tepatnya di Lapangan Blang Padang.

Karena masih berada satu lokasi, jadi lokasi wisata tsunami lainnya yang akan saya kunjungi adalah Monumen Aceh Thanks to the World. Membaca nama monumennya saja saya sudah merinding dan terharu. Saya melihat betapa rasa terimakasih yang sangat luar biasa masyarakat Aceh khususnya pada dunia karena perhatian yang sangat besar pada saat dan paska bencana tsunami pada 2004 itu.

Dari sejumlah informasi yang saya baca, Monumen Aceh Thanks to the World merupakan simbol syukur masyarakat Aceh kepada relawan, LSM, lembaga-lembaga negara, perusahaan, sipil, militer, baik nasional maupun internasional yang telah membantu Aceh pasca-tsunami.
Monumen Aceh Thanks to The World .Foto diambil dari sini

Sepertinya akan lebih asyik jika memilih penginapan di sekitar Blang Padang. Karena pada pagi  atau sore hari saya akan bisa jogging dan jalan santai di sepanjang jogging track yang mengelilingi lapangan Blang Padang sepanjang 1 Km. Tentunya sambil melihat 53 “Plakat Thank You and Peace”.

Plakat yang berbentuk kapal hampir tenggelam itu merupakan bentuk terima kasih masyarakat Aceh kepada 53 negara dan masyarakat dunia yang telah membantu Aceh pasca tsunami.

Karena masih berada di sekitar Blang Padang, sebaiknya saya juga mengunjungi sejumlah objek wisata lainnya meskipun tidak termasuk wisata tsunami atau tidak berkaitan dengan tsunami. Intinya saya mau memaksimalkan waktu yang ada saat berada di sekitar Blang Padang untuk melihat objek wisata menarik lainnya di Banda Aceh.

Kerkhoff atau kuburan serdadu Belanda yang gugur dalam peperangan melawan rakyat Aceh, pantas juga saya kunjungi. Karena berada di samping Blang Padang. Makam tersebut merupakan salah satu bukti nyata kepahlawan rakyat Aceh dalam mempertahankan daerahnya dari penjajahan Belanda, sejak Belanda mencoba menginjakkan kakinya dalam penyerangan pertama pada bulan Maret 1873.

Kherkoff berdasarkan sejumlah artikel yang saya baca dibangun pada tahun 1880 dan di dalamnya terdapat lebih kurang 2200 kuburan serdadu Belanda, mulai dari prajurit sampai Jenderal. 

Masih di sekitar Blang Padang, saya juga harus mengunjungi salah satu peninggalan kerajaan kesultanan Iskandar Muda yaitu Gunongan. Yaitu sebuah tempat rekreasi anggota keluarga kerajaan pada masa itu.

Oh ya, melihat dari dekat replika pesawat RI 001 Seulawah yang juga berada di Blang Padang harus saya lakukan. Karena Monumen Seulawah adalah monumen yang sangat penting untuk mengenang jasa masyarakat Aceh untuk melawan agresi Belanda pada tahun 1948. Saat itu bangsa Indonesia membutuhkan pesawat guna menembus blokade musuh. 

Berdasarkan info yang saya baca dari sejumlah sumber, Pesawat Seulawah adalah hasil sumbangan masyarakat Aceh atas permintaan Presiden Soekarno, karena saat itu negara Indonesia belum mampu untuk membeli pesawat akibat keuangan negara yang tidak memungkinkan. Dari Pesawat Seulawah jugalah cikal bakal hadirnya Garuda Indonesia yang merupakan perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia.

Penat menyusuri Blang Padang dengan berbagai objek wisata tadi, tentu saya capek ya, haus dan lapar. Mungkin ada baiknya menyusuri Pasar Aceh Pusat. Menikmati minuman Sanger atau kopi aceh semacam capucino tentu bisa menghilangkan dahaga, apalagi ditambah es. Menikmati Rujak Aceh Samalanga yang konon punya cita rasa khas manis, pedas dan asam tentu juga menyegarkan.

Oh ya, menikmati Mie Aceh asli di tanah rencong yang sejak lama saya idam-idamkan adalah sebuah keharusan kalau berkunjung ke Banda Aceh. Saya ingin menikmati sensasi makan mie yang kaya rasa dan rempah itu.

Baiklah, kita lanjutkan wisata tsunami selanjutnya ke PLTD Apung yang bisa dicapai dengan becak motor. Mengunjungi Pembakit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung milik PT PLN itu, tentu akan menuntaskan rasa penasaran saya tentang kapal seberat 2.600 ton tersebut.
PLTD Apung. Foto diambil dari sini

Karena kapal dengan panjang 63 meter dan luas 1.900 meter persegi itu bisa berpindah akibat dahsyatnya terjangan gelombang tsunami. Bayangkan saja, kapal yang sandar di Pantai Ulee Lheue itu terseret sejauh 5 Km dan terdapat di Gampong Punge Blang Cut Kota Banda Aceh. Subhanallah....sebuah kekuatan maha dahsyat yang tidak bisa dilawan oleh apapun. 

Saya pribadi mengapresiasi keputusan pihak PT PLN yang tetap membiarkan PLTD Apung berada di tempatnya sekarang, karena bisa menjadi saksi dan monumen yang sangat penting bagi Banda Aceh dan warganya serta masyarakat di Indonesia umumnya. Sebab bisa menyadarkan manusia jika kita tidak bisa melawan kekuatan alam jika Tuhan sudah berkehendak, sehingga manusia tidak boleh sombong dengan apa yang dimilikinya sekarang. 

Oh ya, taman edukasi yang berada di sekitar monumen PLTD Apung tidak boleh dilewatkan. Karena di sana ada catatan-catatan informasi tsunami berserta foto-foto waktu bencana itu terjadi. Rasa haru sudah bisa saya bayangkan ketika berada di sana nanti. Apalagi tidak jauh dari PLTD Apung juga ada prasasti setinggi 2,5 meter berbentuk jam bundar yang menunjukan pukul 07.55 WIB, tepat saat gelombang tsunami menerjang. 

Tempat wisata tsunami selanjutnya yang harus saya kunjungi adalah Kapal Apung Lampulo. Kapal Apung Lampulo adalah kapal nelayan yang terseret ombat tsunami hingga 3 Km dari docking kapal Lampulo dan mendarat di sebuah rumah penduduk di Gampong Lampulo, Banda Aceh.
Kapal Apung Lampulo. Foto diambil dari sini
Kapal sepanjang 25 meter itu pada waktu tsunami menerjang Banda Aceh, ikut menyelamatkan 59 orang saat tsunami melanda Banda Aceh. Selama ini saya baru melihat dari foto-foto di internet dan televisi. Terbayang suasana haru jika melihat langsung kapal yang dijuluki "Kapal Nuh" tersebut.

Tempat wisata tsunami lainnya yang sayang jika tidak saya kunjungi adalah Kuburan Massal. Kuburan massal merupakan tempat menguburkan ribuan korban tsunami. Ada sejumlah lokasi kuburan massal namun yang paling banyak terdapat korban dimakamkan adalah di Ulee Lheue dan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Di kuburan massal ini nanti saya akan menyempatkan berdoa untuk arwah ribuan korban dan juga mengingatkan saya akan kematian yang bisa datang kapan saja dan oleh sebab apa saja, salah satunya adalah bencana seperti tsunami.

Semoga niat saya berkunjung ke Banda Aceh dan melakukan wisata tsunami khususnya terlaksana, begitu juga menikmati beragam kuliner yang lezat bisa tercapai. Semoga saja nanti saya juga bisa mengunjungi objek wisata lainnya yang sangat menarik.**

Artikel ini dalam rangka Banda Aceh Blog Competition 2014

Referensi : 
Buku Informasi Wisata Nusantara terbitan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia serta sejumlah sumber lainnya.







Jangan Sekedar Narsis, Yuk Menulis : Memaknai Lebih Dalam Peringatan Hari Kartini

$
0
0
Peringatan Hari Kartini tanggal 21 April lalu baru saja selesai. Berbagai macam kegiatan diadakan dalam rangka memperingatinya Salah satu kegiatan yang rutin tiap tahunnya adalah Lomba Fashion Show Kebaya ala Kartini, baik di sekolah, di organisasi wanita, kantor, perusahaan dll.

Kadang saya berpikir, apakah yang terbersit di benak mereka yang mengadakan lomba kontes kontesan itu hanya sanggul dan kebaya melulu ? Seperti kegiatan lomba fashion show yang diadakan oleh organisasi wanita yang mana saya saya ikut menjadi pengurusnya. Saya tidak bisa berbuat banyak dan memaksakan kehendak untuk mengadakan kegiatan yang lebih smart. Karena saya tak berdaya untuk bisa mengalahkan suara-suara yang masih condong kepada kegiatan monoton tersebut. 

Masih teringat ketika 3 tahun lalu saat saya pernah mengusulkan sebuah kegiatan semacam workshop singkat menulis untuk anggota organisasi wanita, tapi malah ditolak. Padahal pematerinya teman saya yang kebetulan sudah banyak menulis buku dan ia tidak meminta bayaran. Tapi, mirisnya usul saya itu ditolak dan saya yang merasa berjuang sendiri untuk lebih memajukan kwalitas kaum wanita hanya bisa mengurut dada.

Oh ya, selain lomba fashion show memang ada lomba menulis surat dari ibu untuk anak. Pantas saya apresiasi namun minusnya lomba itu masih menggunakan tulisan tangan. Padahal saat ini nyaris semua rumah sudah punya laptop apalagi gadget canggih seperti tablet ?

Tulisan saya ini hanya ingin mencoba mengajak melihat hal lain yang jauh lebih penting dari sekedar acara seperti itu dari peringatan Hari Kartini. Setidaknya mereka harus melihat ke belakang, membaca sejarah apa yang telah dilakukan R.A Kartini untuk memajukan kaum wanita. 

Kartini menuliskan ide-idenya, pemikiran, harapannya untuk kaum wanita ke dalam lembaran-lembaran kertas surat dan dikirimkan ke sahabatnya di Belanda. Bayangkan di tahun 1900-an, masih belum ada ballpoin seperti sekarang, apalagi mesin tik, komputer bahkan laptop apalagi berbagai gadget canggih. 

Kartini dahulu menuliskan berlembar-lembar suratnya itu dengan tinta. Ia harus mencelupkan penanya ke tinta dan menuliskannya, kemudian mencelupkan lagi dan begitu berulang kali. Bayangkan saja betapa repotnya dan betapa lamanya sebuah surat baru bisa diselesaikan oleh Kartini.Tapi ia tetap semangat menuliskannya karena ia tak ingin pemikiran-pemikirannya itu hanya terpendam di dalam kepalanya.

Nah, sekarang para wanita khususnya harus lebih bersyukur karena berbagai kemudahan terpampang di depan mata. Mau menulis sudah ada laptop dengan berbagai fitur canggih yang sangat memberikan kemudahan saat menulis. 

Namun apa yang terjadi, semangat Kartini dalam menuliskan ide-idenya itu sepertinya tidak diikuti banyak wanita khususnya di Kota Tanjungpinang. Sangat sedikit wanita yang mau menuliskan ide dan pemikiran mereka.

Padahal di tanah Melayu ini pada masa lampau juga punya perempuan penulis yang hebat seperti Raja Aisyah Sulaiman dan Khatijah Terung dll.. Namun, gairah kepenulisan di kota ini sepertinya terbawa ombak entah kemana.

Okelah para wanita itu tidak usah menulis hal-hal yang serius seperti menulis di bidang sastra. Cukuplah mereka menuliskan hal-hal yang ringan, tentang apa yang mereka lakukan baik itu pekerjan, hobby, impian dan hal-hal ringan lainnya.

Menulisnya pun tidaklah harus dengan gaya bahasa baku, namun cukup dengan gaya bahasa sendiri asalkan ditulis dalam bahasa Indonesia yang jelas dan bisa dimengerti. Intinya menulislah.

Dengan boomingnya berbagai sosial media dan didukung oleh gadget keren, banyak para wanita yang eksis di dunia sosialita di dunia maya. Misalnya setiap mengikuti berbagai kegiatan asyik bernarsis ria, foto sana foto sini dan kemudian diposting di berbagai media sosial seperti fesbuk, instagram atau di BBM.

Padahal mereka bisa menuliskan tentang kegiatan yang mereka ikuti dengan gaya bahasa mereka sendiri. Banyak manfaat dari menuliskan apa yang telah mereka lakukan, apalagi saat mengikuti berbagai acara dan kegiatan tersebut, mininal untuk diri mereka sendiri yang suatu suatu saat bisa dibaca kembali.

Saya pribadi prihatin dan ingin menularkan semangat menulis ke mereka, khususnya teman-teman wanita yang aktif di berbagai organisasi. Saya ingin mengajak mereka tidak sekedar narsis dan eksis di berbagai sosial media tapi juga harus menulis.

Semoga niat saya ini didukung oleh teman-teman yang punya rasa keprihatinan yang sama dan mempunyai semangat  yang sama mengajak perempuan menulis. 





Tanjungpinang Kota Pendidikan, Menuju Kejayaan Pendidikan Masa Lalu

$
0
0
Waktu memang tidak bisa diputar kembali untuk dirasakan pada masa sekarang, tapi sejarah bisa diulang. Sebuah kebesaran dan kejayaan pada masa lalu bisa diulang oleh generasi saat ini meski dalam format berbeda.Begitu juga halnya dengan kejayaan pendidikan masa lalu Kota Tanjungpinang, yang tentu bisa diulang pada saat ini.

Pada dekade sebelum tahun 90-an Tanjungpinang pernah mengalami kejayaan pendidikan. Hal itu dapat dibuktikan dengan lengkapnya tingkatan sekolah dari TK hingga menengah atas. Baik untuk sekolah umum maupun kejuruan, seperti SMA, Sekolah Guru Olahraga (SGO), Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Sekolah Pendidikan Guru Agama (SPGA). 

Para lulusan sekolah atas yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di universitas, juga bisa bersaing dengan lulusan dari daerah lain. Lulusan sekolah menengah dari Tanjungpinang cukup banyak yang bisa menembus perguruan tinggi nasional di Jawa dan Sumatera. 

“Mutu lulusan di kota ini pada masa saya bersekolah sekitar tahun 60an sangat bagus.Banyak teman-teman kami yang masuk perguruan tinggi negeri seperti ITB dengan mudah. Semua itu karena mutu guru bagus, sarana dan prasarana juga lengkap sehingga wajar outputnya juga bagus,” kenang Ketua Dewan Pendidikan Kota Tanjungpinang, Arief Rasahan. 

Lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan pada masa itu, juga tidak lain karena Tanjungpinang adalah pusat pendidikan bagi daerah dan pulau sekitarnya, seperti Natuna, Karimun, Bintan, Lingga, Dabo Singkep, Senayang, Tambelan dan Tarempa. 

Dibandingkan dengan saat ini, khususnya sejak Tanjungpinang berdiri sebagai kota otonom dan ibukota Provinsi Kepri, kondisi pendidikan di kota ini terkesan berjalan lambat. Bahkan melihat sejumlah prestasi ada yang masih tertinggal dari daerah lain di sekitarnya, seperti Kabupaten Karimun dan Kota Batam. 

Setidaknya itulah yang pernah diungkapkan oleh Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan. Kondisi pendidikan di kota yang dipimpinnya saat ini menurut Suryatati bukanlah merosot, tapi hanya perlu untuk berjalan lebih cepat, sehingga bisa kembali menjadi yang terbaik seperti pada masa lalu.

Bahkan dengan status sebagai ibukota provinsi, Suryatati mengharapkan Tanjungpinang bisa lebih maju dalam bidang pendidikan dibandingkan daerah lain. Sebab saat ini di Tanjungpinang sarana pendidikan tidah hanya sebatas hingga sekolah menengah, tapi perguruan tinggi juga telah banyak berdiri guna mencetak generasi intelektual penerus pembangunan. 
Ruziana, blogger tanjungpinang
Pelajar Tanjungpinang
Kondisi pendidikan di Tanjungpinang  yang  “kalah’ dari daerah lain bisa dilihat dari dengan tingkat kelulusan siswanya. Pada tahun 2008 tingkat kelulusan siswa di Tanjungpinang mencapai 89,26 persen tapi tetap berada diurutan keempat.Jumlah itu memang melampau target Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang sebesar 85 persen, bahkan lebih bagus dari tahun 2007 yang hanya mencapai 83,65 persen. Tapi jika dibandingkan dengan daerah lain, seperti Kabupaten Lingga yang tergolong kabupaten muda dan masih banyak kekurangan sarana dan prasarana, kondisi tersebut memang harus membuat merah muka. 

Pada tahun 2007 lalu dari enam kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, tingkat kelulusan paling tinggi diraih Kabupaten Lingga. Persentase kelulusan siswa SLTA di Kabupaten Lingga mencapai 98,32 persen, jauh di atas tingkat kelulusan Provinsi Kepri. Posisi kedua ditempati Kabupaten Bintan dengan tingkat kelulusan 97,00 persen. 

Memang pada tahun 2008 ini, Tanjungpinang telah berhasil mengalahkan Lingga yang merosot dratis ke peringkat terbawah. Namun tetap saja Tanjungpinang masih tetap di bawah Kota Batam, Kabupaten Karimun dan Natuna. 

Memang tingkat kelulusan bukanlah semata indikator mutu pendidikan di suatu daerah, apalagi saat ini standar kelulusan juga berstandar nasional. Tapi, kembali lagi mengingat Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi dan mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, mestinya sejarah kejayaan pendidikan masa lalu itu bisa segera diulang.

Indikasi Tanjungpinang bisa kembali mengulang sejarah kejayaan pendidikan di masa lalu, menurut Suryatati sudah mulai mengarah. Tidak hanya jumlah karena jumlah sekolah seluruh tingkatan hingga perguruan tinggi yang memadai, bahkan pemerataan pendidikan dapat dilihat dengan tidak ada lagi anak usia sekolah sekolah dasar dan lanjutan pertama yang tidak bisa mengecap pendidikan. Selain itu dari berbagai lomba, siswa Tanjungpinang bisa mengukir prestasi gemilang baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Yang perlu diperbaiki saat ini adalah mutu pendidikan yang harus lebih baik dari sebelumnya. Hal ini tentu menyangkut berbagai aspek, seperti kwalitas tenaga pendidik yang mesti lebih ditingkatkan, sarana dan prasarana yang harus lebih lengkap dari saat ini serta kurikulum yang mesti diperhatikan.

Sedikit berbeda dengan pendapat Suryatati, Ketua Dewan Pendidikan Tanjungpinang, Arief Rasahan menilai mutu bisa dikatakan baik, tapi hanya terdapat ketimpangan. Ia melihat ada sekolah yang jauh lebih maju dan ada yang betul-betul kurang mutunya. 

Dicontohkan, SMA 1 dan SMA 2 Tanjungpinang bisa menghasilkan mutu lulusan yang bagus, karena para siswa yang masuk ke sekolah itu sengaja disaring. Sehingga wajar prestasi kedua sekolah itu lebih baik. Sebagai solusinya dasar pendidikan harus diperkuat yakni dimulai dari sekolah dasar, sehingga menghasilkan mutu lulusan yang bagus untuk SLTP dan berlanjut ke SLTA.

Selain itu masalah kwalitas distribusi guru juga merupakan faktor penentu kwalitas pendidikan, yang mana masih banyak guru yang enggan mengajar di sekolah pinggiran. Sehingga sekolah itu kekurangan guru mata pelajaran tertentu dan akhirnya dirangkap oleh guru dengan basic berbeda.

Kunci untuk meraih keberhasilan pendidikan menurut Arief Rasahan lebih kepada konsitensi pemerintah dalam melaksanakan program yang telah disusun. Karena meskipun dirasakan sulit tapi harus tetap bisa dijalani. 

Jumlah anggaran pendidikan yang sudah dialokasikan sebesar 20 persen dari APBD, tetap dirasakan masih kurang demi mencapai pendidikan yang bermutu. Pada saat ini anggaran pendidikan Tanjungpinang bisa dikatakan belum sepenuhnya untuk peningkatan mutu dan operasional sekolah. 

Jumlah guru yang berstatus PNS sebanyak 1682 atau mencapai 49,57 persen jumlah PNS di lingkungan Pemko Tanjungpinang, cukup banyak menyerap anggaran pendidikan tersebut khususnya guna membayar gaji dan tunjangan. 

Menurut anggota Komisi III DPRD Tanjungpinang, Muhammad Arif, mestinya anggaran pendidikan 20 persen dari total APBD tersebut hanya dipergunakan untuk perbaikan mutu dan operasional sekolah. 

Kondisi itu memang cukup dilematis, karena jika hal itu benar-benar diterapkan bisa dikatakan nantinya seluruh anggaran akan tersedot untuk pendidikan.Jadi untuk saat ini melakukan penyesuaian anggaran masih cara yang efektif untuk menyiasatinya. Pada 2009 mendatang diharapkan anggaran itu tidak lagi banyak tersedot untuk kegiatan fisik, melainkan lebih kepada perbaikan kwalitas dan mutu, baik guru dan program demi memperbaiki tingkat kelulusan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang sendiri, seperti yang pernah disampaikan oleh kepala dinasnya Dra Ahadi, telah berusaha agar kwalitas pendidikan baik mutu guru dan kelulusan siswa lebih baik setiap tahun.

Sebagai seorang yang berasal dari tenaga pendidik,Ahadi berusaha menerapkan sejumlah program yang menurutnya bisa mencari akar masalah penurunan mutu pendidikan di kota ini.Salah satunya dengan melakukan kunjungan rutin ke setiap sekolah, berdialog dengan guru serta siswa. Selain itu ia juga memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar.

Bahkan dengan tegas ia melarang siswa untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah yang bisa mengganggu konsentrasi belajar. Bahkan larangan itu lebih diperketat saat menjelang ujian kenaikan kelas maupun ujian nasional.

Sedangkan upaya peningkatan kwalitas guru juga dilakukan dengan meminta guru yang belum bergelar sarjana untuk kuliah,serta mengadakanm pelatihan. Salah satu pelatihan yang diadakan baru-baru ini bekerjasama dengan Sampoerna Foundation, yang melatih 90 orang guru dan kepala sekolah.

Program pengembangan profesionalisme untuk guru itu akan membahas tentang perubahan paradigma, manajemen kelas, dan pembelajaran interaktif yang berpusat kepada siswa, mulai dari tahap perencanaan hingga penelitian. Semoga dengan berbagai usaha yang dilakukan tersebut, sejarah kegemilangan pendidikan Kota Tanjungpinang akan terulang.**

NB : Tulisan ini Juara Pertama Sayembara Jurnalistik Pemko Tanjungpinang tahun 2009 dan dimuat di Majalah Tras

Kalau Jadi Istri Pejabat Itu Harus .......

$
0
0
Sejak empat tahun terakhir saya aktif menjadi pengurus di sebuah organisasi wanita di kota saya. Dari situ saya mengamati sejumlah hal yang kadang bagi orang tidak menarik dan penting, tapi di mata saya yang kepo selalu ada yang menarik perhatian untuk diamati kemudian ditulis hehehe..
calon istri pejabat :)
Ternyata menjadi istri pejabat tidak mudah ya. Kenapa ? karena setidaknya istri pejabat itu akan menjadi "selebriti lokal", apalagi di berbagai acara dan kesempatan tentu harus bisa dan memperhatikan banyak hal. Mau tahu apa saja ? berikut hasil pengamatan saya hehehe...
istri pejabat harus pandai menari :)
  1. Istri pejabat itu harus cantik. Ya istri pejabat itu harus cantik wajahnya dan tak heran banyak para istri yang semula suaminya tidak menduduki jabatan dan ketika menjadi pejabat penting, eh wajahnya langsung kinclong. Seperti beberapa hari lalu ada kegiatan dan saya melihat seorang istri pejabat yang wajahnya berubah dratis dan nyaris saya tidak kenal. Ternyata bukan saya sendiri yang heran, teman saya juga takjub dengan perubahan istri pejabat itu. "Jabatan suami dan uang bisa mengubah orang jadi cantik," seloroh teman saya itu. Yup memang benar. 
  2. Istri pejabat itu harus berpakaian pantas. Berpakaian pantas itu menurut saya adalah memakai pakaian sesuai acara, waktu dan tempat. Lucu kalau acara formal dan undangan yang hadir misalnya berpakaian baju kurung tapi istri pejabat malah pakai baju maxi dress. Semahal apapun harganya tapi tetap tidak sesuai dengan acara tersebut.
  3. Istri pejabat itu harus pandai menyanyi dan berjoged. Menyanyi merupakan salah satu hiburan wajib di setiap acara. Biasanya juga istri pejabat itu akan ditodong menyanyi. Supaya bisa menyanyi dengan baik meski kadang suara mereka pas-pasan, biasanya para istri itu akan menyewa guru menyanyi lho. Kenyataannya memang banyak istri pejabat yang semula tidak pandai menyanyi, bersuara pas-pasan kemudian bisa menyanyi dengan merdu. Tapi ada juga yang memang sudah dari sananya pintar menyanyi lho. Begitu juga untuk berjoged, setidaknya mereka bisa menggerakan kaki dan tangan mengikuti irama musik.
  4. Istri pejabat itu harus banyak senyum. Ya banyak senyum dan ramah merupakan keharusan bagi setiap istri pejabat. Mereka harus bisa sabar ketika ada yang minta foto bahkan ada memeluk dan mencium hehehe....Harus banyak senyum meski kadang sudah capek dan pegel.
  5. Istri pejabat itu harus jaga etika. Karena termasuk "selebriti lokal" istri pejabat akan jadi perhatian. Lucu kan kalau di sebuah acara ada istri pejabat yang sibuk dengan gadgetnya dan tidak memperhatikan jalannya acaranya. Bahkan pake acara selfie hehehe
  6. istri pejabat harus pandai menyanyi :)
  7. Istri pejabat harus bisa bicara di depan orang banyak. Kemampuan istri pejabat berpidato, berbicara di depan banyak orang wajib hukumnya. Meski kadang pidatonya pakai teks, tetap saja harus bisa membaca dengan benar, jelas dan tidak tergesa-gesa. Bahkan ada istri pejabat yang kalau berpidato tanpa teks loh..ini kereen
    istri pejabat harus bisa pidato :)
  8. Istri pejabat harus kuat. Karena banyak kegiatan istri pejabat itu harus sehat dan kuat lho. Kadang satu hari bisa 2-3 kegiatan bahkan lebih. Bayangkan saja capeknya. Sementara harus dituntut hadir, ramah, banyak senyum, menari, menyanyi dan pidato...terbayang capeknya kan.
Tulisan ini hanya artikel ringan saja bukan untuk menyudutkan seseorang atau banyak pihak saja. Isinya hanya untuk memberikan sedikit gambaran tentang istri pejabat. Mana tahu ada calon istri pejabat yang membacanya, jadi bisa mempersiapkan diri hehehe...



3.096 Days : Kisah Natascha yang Diculik 8 Tahun

$
0
0
tips menjaga agar terhindari dari penculikan dan pedofil serta pemerkosaan.kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
Adegan ketika Natascha diculik.Pic ambil di sini
Barusan nonton film di Fox Movies judulnya 3.096 Days dan ternyata itu diangkat dari kisah nyata Natascha Kampusch yang diculik selama kurang lebih delapan tahun (1998-2006) di Austria dan akhirnya bisa melarikan diri. Saya memang pernah melihat buku tentang kisah Natascha di toko buku beberapa tahun lalu, entah kenapa tidak jadi membeli. Tapi akhirnya rasa penasaran saya pada kisah gadis itu bisa juga terbayar oleh film ini.

tips menjaga agar terhindari dari penculikan dan pedofil serta pemerkosaan.kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
Buku Natasha yang tak sempat saya beli. Pic di sini

Tulisan ini khusus bagi mereka yang belum pernah nonton. Kalau semuanya udah pernah, ya syukur deh hehehe...Natascha, gadis cilik berusia 10 tahun bertubuh subur diculik saat berjalan kaki hendak ke sekolahnya. Ia dibekap oleh seorang pria dan dimasukan ke dalam mobil van putih. Kejadian ini sebenarnya dilihat oleh seorang teman sekolahnya, tapi entah mengapa ia hanya berlalu begitu saja meski dengan wajah sedikit heran.

Sebelumnya Natascha pagi itu memang bertengkar dengan ibunya. Jadi wajar saat ia tidak pulang ke rumah cuma dianggap minggat saja dan akhirnya baru disadari ia diculik setelah teman yang melihatnya ia dibekap menceritakan apa yang ia lihat. Tapi, ternyata upaya polisi menyelidiki penculikan itu tidak berhasil menemukannya, apalagi ketika si penculik yang mempunyai mobil van putih dan ikut diperiksa polisi ke rumahnya tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan.
tips menjaga agar terhindari dari penculikan dan pedofil serta pemerkosaan.kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
pic diambil di sini

Oh ya si penculik bernama Wolfgang. Ia digambarkan sebagai seorang pemuda yang tertutup. Tidak dijelaskan pekerjannya di film ini Yang jelas ia tinggal seorang diri di rumah yang besar dan halaman depan dan belakang yang luas.

Ia adalah anak tunggal yang ibunya nyaris datang tiap hari ke rumah itu untuk menyiapkan makanan dan membereskan rumahnya. Oh ya saat Natascha diculik, ia langsung dimasukan ke dalam ruangan bawah tanah yang ternyata sudah dipersiapkan oleh si penculik.

Ada wastafel, ada toilet, meja dan tempat tidur. Di situlah hari-hari Natascha dihabiskan tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi anehnya si penculik tetap memberinya buku pelajaran dan bacaan. Sementara untuk mengurangi kejenuhannya, Natascha berpura-pura menjadi guru dan muridnya adalah pakaian sekolahnya yang ditaruh di kursi dan dianggap sebagai murid. Ia mengajar "murid" itu, memarahinya bahkan kadang memberi hukuman juga.

tips menjaga agar terhindari dari penculikan dan pedofil serta pemerkosaan.kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
salah satu adegan di film. Pic diambil di sini
Anehnya orang tua si penculik khususnya tidak pernah menyadari. Apalagi ibunya yang sering datang. Mungkin karena ruang penyekapan yang berada di bawah tanah dan pintunya yang disamarkan dengan brangkas.

Si penculik sering memberikan hukuman fisik pada Natascha jika ia melakukan kesalahan, seperti tidak mau makan. Oh ya...Natascha juga didoktrin untuk selalu patuh pada si Wolfgang, karena beberapa kali dalam sehari ia akan mendengarkan ucapan dari si penculik melalui pengeras suara kalimat yang berbunyi "patuhi aku". Kalimat itu diucapkan berulang kali oleh penculiknya.

Suatu hari ketika Natascha mulai menstruasi dan darahnya tercecer di lantai, di penculik marah besar dan menyuruhnya untuk membersihkan. Sejak itulah kehidupan di penyekapan semakin pahit karena si penculik memperkosanya. Hiks.

Bahkan di film itu digambarkan Natascha dibotakin karena suatu ketika si ibu penculik bertanya apakah anak itu sudah punya pacar dan apakah pacarnya itu berambut panjang. Si anak alias penculik itu menjawab tidak, tapi si ibu kemudian memperlihatkan rambut yang melekat di baju anaknya. Sejak itu ia dibotak agar rambut Natascha tidak menempel di bajunya.

Natascha juga diajar melakukan pekerjaan rumah. Ironisnya ia disuruh bekerja setengah telanjang. Kadang cuma pakai baju tanpa bawahan, bahkan kadang hanya memakai singlet tanpa celana dalam dan bra. Kalau melakukan kesalahan ia akan dihukum dan dihajar. Semua perlakuan itu dicatatnya di kertas tisu toilet dan disimpan.

Tubuh Natascha sangat kurus dan pucat serta wajahnya kaku. Tapi ia berusaha menikmati penyekapan itu karena pada suatu hari Natal ia mempersiapkan diri merayakan berdua si penculik. Bahkan ia diberi hadiah walkman sehingga menjadi bahan hiburan selama ia di kamar.
tips menghindarkan anak dari penculikan dan pedofil serta serta pemerkosaan.kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
Lantai atas tempat masuk ke ruang penyekapan dan ruang bawah tempat natasha dikurung.Pic dari sini
Suatu hari si penculik mengajaknya ke toko bangunan untuk memilih keramik dan karpet guna merenovasi kamar si penculik. Tapi niat Natascha untuk kabur tidak bisa karena doktrin untuk mematuhi penculik menguasai pikirannya.

Ketika renovasi kamar penculik selesai yang didominasi warna ungu ia memperlihatkan kepada Natascha yang tampak sangat senang. Bahkan si penculik menghadiahinya lingerie cantik sebaga kado "perkawinan". Bahkan biasanya ketika hendak "tidur" dengan Natascha tangannya selalu diikat, namun kali itu tidak.

Saat itulah Natascha bertanya mengapa si penculik memilih dia dan jawaban penculik adalah karena ia menyukai senyuman Natascha sejak pertama kali melihatnya di toko. Ia pun bercerita kalau setelah melihat Natascha ada keinginan untuk memiliki dan mempersiapkan ruang khusus bawah tanah.

Natascha pernah mencoba bunuh diri dengan membakar tisu toilet di kompor listrik tempat memanaskan makanannya, tapi akhirnya ia mendapatkan hukuman pukulan dan tendangan dari si penculik. Si Wolfgang mengatakan kalau ia tidak boleh bunuh diri. 

Oh ya..Natascha ternyata juga diganti namanya oleh si penculik. Ia diberi nama Bibiana namun lebih sering dipanggil Bibi. Pernah suatu ketika ia diajak main sky oleh si penculik dan saat minta izin ke toilet, Natascha minta tolong pada seorang wanita kalau ia adalah Natascha Kampusch yang diculik. Tapi di wanita tidak peduli.

Akhirnya kisah Natascha berakhir ketika suatu hari si penculik berniat menjual mobil Van putihnya. Ia menyuruh Natascha membersihkannya dengan vacum cleaner. Saat si penculik sedang lengah karena asyik menelpon, Natascha memanfaatkannya untuk kabur melalui pintu pagar yang tidak terkunci.
tips menghindarkan anak dari penculikan dan pedofil. kisah natasha kampusch yang diculik 8 tahun
Natascha yang tumbuh jadi gadis cantik setelah bebas.Pic diambil dari sini
Ia akhirnya bersembunyi di sebuah kebun dan mengatakan adalah Natascha Kampusch yang diculik delapan tahun lalu. Akhirnya si wanita pemilik kebun menelpon polisi, membawanya ke kantor polisi dan mempertemukannya pada kedua orang tuanya.

Sementara si penculik yang menyadari Natascha kabur akhirnya memilih jalan bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta karena ia tahu polisi mencarinya. 

Film ini sangat mengharu biru dan menyentuh. Saya tidak bisa membayangkan jika itu terjadi pada saya dan Ya Allah jangan sampai terjadi pada anak, cucu dan keturunan saya sampai kapanpun. Saya salut dengan Natascha yang kuat dan tegar dikurung selama 8 tahun serta akhirnya bisa menceritakan kisahnya yang dibukukan kemudian dijadikan film.

Belajar dari kisah Natascha memang jujur membuat saya parno. Apalagi sekarang juga sering terdengar berita penculikan dan pemerkosaan anak. Sebagai orang tua banyak pelajaran dari kasus Natascha. Yang dapat saya petik hikmahnya dan yang akan saya lakukan guna menjaga anak saya yang sekarang baru berumur 2,8 tahun adalah :
  1. Wajib mengajarkan kepada anak untuk melawan. berteriak jika ada yang berlaku kasar. Kalau perlu anak nanti di umur 4 tahun akan saya ikutkan kursus bela diri.
  2. Tidak membiarkan anak bermain sendirian di halaman rumah apalagi ke tempat yang di luar pantauan saya dan keluarga.
  3. Sebisa mungkin mengantar dan menjemput anak sekolah dan tempat kursus. Biar repot yang penting anak saya aman. Bahkan tidak membolehkannya dijemput oleh orang lain kecuali saya, ayahnya atau anggota keluarga lainnya. (kalau udah masuk sekolah)
  4. Mengajarkan jangan mudah percaya bahkan menolak diajak oleh orang yang tidak kenal.
  5. Saya akan menjaga komunikasi dengan gurunya di sekolah, tempat les sekaligus memantau perkembangan anak saya.(kalau udah sekolah)
  6. Mengajarkan kepada anak hal-hal yang perlu dijaga dari bagian tubuhnya yang tidak boleh dipegang oleh orang lain dan wajib menceritakan jika ada yang berlaku tidak sopan.
  7. Mengajarkan anak terbuka, menjaga komunikasi agar anak tidak mudah merajuk, ngambek apalagi sampai menutup diri dengan keluarga.
  8. Selalu memantau anak di mana pun ia berada dengan melengkapi dengan alat komunikasi (kalau udah sekolah)
  9. Berdoa agar anak dan keturunan saya nantinya selalu dalam lindungan Allah SWT..aamiin
Ada yang mau menambahkan tipsnya ? yuk kita share..thanks








#KIDSTODAY :Bermain itu Hak Anak

$
0
0
Melihat video-video #KidsToday Projecttentang pentingnya bermain pada anak membuat saya terenyuh, tersentak, termotivasi dan terinspirasi. Ya saya terenyuh karena gambaran dari video-video itu adalah gambaran umum anak-anak sekarang khususnya di sekitar saya.

Seperti pada Video Anak-anak Perkotaan dan Anak-anak yang Sibuk yang sangat menyentuh hati dan membuat saya meneteskan air mata. Video tentang anak-anak perkotaan, benar-benar menggambarkan kondisi anak-anak di perkotaan secara umum. Kotayang terus tumbuh, berkembang dan makin penuh dengan berbagai macam bangunan, alat transportasi dan manusia, tidak menyisakan ruang khusus untuk anak bermain. Anak-anak hidup dalam kota yang bising, panas, kotayang tidak ramah pada anak dengan minimnya fasilitas umum untuk kepentingan anak, bahkan sejumlah aksi kejahatan pada anak yang mengintai setiap saat.


 
              Video Anak-anak Perkotaan

Saya bisa menyaksikan sendiri di lingkungan saya khususnya di kotasaya berdomisili sekarang. Kota ini terbilang kecil bahkan belum termasuk kotabesar. Tapi ruang untuk bermain anak sangat minim. Lapangan untuk anak-anak bermain seperti saya waktu kecil di kampung hanya bisa di hitung sebelah jari tangan. 

Video Anak-anak yang Sibuk
Bahkan di sekolah yang seharusnya punya lapangan atau ruang terbuka untuk aktifitas siswa pun ternyata hanya menyisakan sedikit tanah untuk sekedar melaksanakan upacara bendera. Di komplek perumahan pun pada umumnya anak-anak tidak bisa bermain dengan bebas. Rumah-rumah dengan halaman terbatas yang pada umumnya berubah fungsi menjadi teras tembok, tidak bisa membuat mereka aktif berlari, melompat, memanjat dan bereksplorasi lainnya. 

Anak-anak bisa bermain di jalan depan komplek. Tapi itu tidak leluasa karena jalan itu ada lalu lalang kendaraan yang membuat aktifitas bermain mereka tidak menyenangkan dan bebas lepas. Itupun waktunya hanya sekitar 1-2 jam sehari, yakni sore hari menjelang Magrib. Mereka juga tidak bebas bermain karena sering saat asyik bersepeda, main bola, main bola raket, main petak umpet, kejar-kejar dan lainnya dipanggil untuk masuk rumah, diomelin ketika jatuh, diomelin ketika baju mereka kotor, berkeringat dan lainnya. Dan saya sendiripun kadang seperti itu ***tutupwajah
Fitry dan teman-teman terpaksa bermain di jalan depan komplek
Teras rumah salah satu  tempat bermain tapi tidak bisa bebas bereksplorasi
                                          
Banyak orang tua yang bangga anak mereka yang masih usia 2 tahun dimasukan ke playgroup. Banyak orang tua yang bangga anak-anak mereka usai pulang sekolah langsung ikut les tambahan, kursus bela diri, kursus bahasa inggris, komputer dll dengan alasan anak mereka harus dibekali banyak ilmu pengetahuan.

Fitry senang ketika di bawa main ke desa
Mereka bangga melihat anak-anak mereka duduk manis di depan televisi, komputer, tablet dan gadget canggih lainnya bermain game, menonton film dll, tanpa harus berkeringat apalagi berkotor ria. Sementara mereka lupa, bermain juga adalah hak anak. Bermain juga adalah kebutuhan anak yang tidak bisa ditawar dan bermain adalah kebahagiaan anak yang paling indah di masa usia anak-anak mereka.

Video yang dibuat #KidsToday Project sangat bagus dan semua orang tua harus melihatnya dan kemudian mengubah cara pandang mereka terhadap anak dan memenuhi kebutuhan anak untuk bermain. Sebagai seorang ibu dengan satu anak perempuan berusia 2,8 tahun saya banyak belajar dari video-video tersebut. Video-video itu makin membuka mata saya, menambah wawasan saya dan makin menyadari pentingnya bermain pada anak saya.
Bermain di pantai salah satu solusi biar Fitry bisa bermain, belajar dan tak takut kotor
Waktu kecil saya terbiasa bermain di lapangan dengan teman-teman, masuk hutan, mengarungi sungai, memanjat pohon, jatuh, bermain lumpur di sawah, melompat, berlari, berteriak, bernyanyi, membuat rumah-rumahan, bermain masak-masakan dan lainnya.

Bermain itu sangat penting bagi perkembangan anak. Karena bisa membuat anak sehat karena beraktifitas aktif, bisa membuat anak berani, bisa berkreativitas, mau mencoba hal-hal baru, membuat anak mau belajar, berani gagal dan berani kotor. Toh kalau nanti kotor pakaiannya bisa diatasi dengan Rinso 
Jika di lingkungan masing-masing susah ditemui atau tidak ada tempat bermain, sebaiknya luangkan waktu minimal sekali seminggu saat libur membawa anak ke tempat rekreasi alam, ke pantai atau ke taman kota. Bahkan bisa juga mengikuti kegiatan outbound yang diadakan sejumlah pihak penyelenggara. 

Kompetesi yang saya ketahu dari MommiesDaily ini sangat bagus diikuti oleh para orang tua. Yuk ikutan dan ayo ajak anak kita bermain dan jangan takut kotor. 

               


      












           



Hape Pertama : Norak-norak Bergembira dengan Siemen C35

$
0
0
Hape pertama saya Siemen C35. Pic dari sini
GA yang diadakan oleh Mak Isti'adzah Rohyati ini benar-benar akan mengungkap kenorakan saya saat mempunyai hape pertama pada 12 tahun silam. Mempunyai hape pada tahun 2002 menurut saya termasuk tidak terlalu ketinggalan. Karena pada saat itu masih banyak orang yang belum punya hape. Berbeda dengan beberapa tahun terakhir yang mana bocah masih TK saja sudah dibekali hape.

Waktu itu saya belum terlalu berminat untuk membeli hape. Karena selain harganya yang masih sangat mahal, saya merasa belum terlalu penting untuk memilik hape. Sebab keluarga di kampung halaman saya belum mempunyai hape dan sinyal telepon seluler juga belum ada . Untuk berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga, saya masih menggunakan jasa telepon biasa melalui wartel dan surat. 

Untuk berkomunikasi dengan rekan kerja dan relasi saya lebih suka memanfaatkan fasilitas kantor, yaitu telepon di kantor atau kalau sedang di lapangan saya menggunakan wartel yang pada masa itu tersebar di mana-mana. Bagi saya pribadi merasa tidak ada kendala yang berarti dengan tidak memiliki hape. Tapi tetap ada sejumlah protes dari relasi kerja, karena hanya bisa menghubungi saya melalui telepon kantor. Sementara saya sering beraktifitas di lapangan.

Semula protes itu saya abaikan, tapi ketika teman-teman makin banyak menggunakan hape dan saya makin dikompori untuk membeli hape, akhirnya saya mulai tertarik untuk memilikinya. Saya pun melakukan survei harga hape ke sejumlah toko dan semuanya membuat saya meringis karena harganya paling murah Rp 1-2 juta. Untuk membeli hape seken saya takut kondisinya nanti mengecewakan.

Niat untuk membeli hape kembali surut, namun suatu hari seorang teman kantor mengatakan hendak menjual hapenya.Hape Siemen C35 itu terbilang masih mulus karena memang baru beberapa bulan dibeli teman. Ia menjualnya karena butuh uang. "Sebenarnya sayang kalau saya jual hape ini, tapi karena butuh uang ya saya lepaslah kalau kamu mau beli," ujarnya memelas.

Akhirnya dengan alasan membantu teman dan percaya kepadanya jika hape itu belum pernah jatuh apalagi masuk air, saya membeli hape itu seharga Rp 750 ribu. Entah mengapa ketika hape berwarna hitam itu berpindah tangan ke saya, langsung deh norak-norak bergembira. Tak sabar ingin menelpon teman-teman dan relasi saya.Tapi sim cardnya belum ada. 

Tanpa menunggu esok hari atau sore, saya langsung pergi membeli kartu perdana ke sebuah konter hape di mall. Waktu itu membeli kartu perdana s*****i masih muahal Rp 250 ribu dengan pulsa 100 ribu di dalamnya. Tapi saya senang karena mendapat nomor yang cantik dengan tiga angka di belakang berurutan yakni 123. Nomor hape itu masih saya pakai sampai sekarang.

Usai membeli kartu perdana saya kembali ke kantor. Kadar kenorakan tidak terbendung lagi. Saya memasukan nomor teman dan relasi yang selama ini dicatat di buku telepon. Saya tidak sabar memberitahu mereka kalau saya sudah punya hape.

Padahal untuk memberitahu mereka saya bisa melakukannya dengan mengirim pesan atau short message service (sms). Tapi karena dasar norak, saya menelpon mereka satu persatu. 

" Halooo.....ini nomor hape saya ya. Tolong disimpan....bla bla.bla...." ujar saya dengan bangga plus norak. Psst ...itu suaranya waktu nelpon lumayan keras lho..maklum sedang semangat 45 hehehe.

Ada yang mengerti kenorakan saya karena baru punya hape baru. Tapi ada juga yang protes, seperti salah seorang relasi saya ini. " Wah macam orang kampung saja teriak-teriak kasi tahu punya hape baru. Untung tadi aku tak sempat rekam, kalau sempat aku masukan suaramu di radio,"protes seorang relasi sambil bercanda.

Tidak hanya memberi tahu teman dan relasi yang nomor hape mereka saya catat di buku telepon. Saya juga mengisengi teman-teman yang nomor hapenya tidak ada saya catat tapi minta ke teman kantor. Caranya mungkin sama dengan banyak orang yang baru punya hape waktu ya (ngaku donk) yakni dengan memiskol atau mengirim sms aneh-aneh.

Mereka yang saya miskol berulang kali ada yang menelpon ulang dan saya dengan noraknya akan mengatakan kalau itu nomor saya dan meminta mereka menyimpannya. Ada juga yang marah dengan mengirim sms agar jangan mengganggu dia hiks. Tapi ada juga yang membalas sms dan melayani candaan saya.

Eh sedang asyik-asyik bernorak ria dengan hape baru, tiba-tiba saya tidak bisa untuk mengirim pesan. Saya panik dan bertanya kepada teman. "Mungkin pulsamu habis, dari tadi sibuk nelpon dan sms melulu sih," ujarnya setengah ngomel.

Ternyata setelah saya cek, pulsa saya tinggal Rp 120 rupiah hiks. Lemas rasanya karena pulsa 100 ribu lenyap dalam waktu hanya 2 jam. Ada perasaan kesal dan mau nangis. Tapi ada juga rasa lucu mengingat kenorakan saya yang sibuk mengutak-atik hape, pamer sana sini dan akhirnya kehabisan pulsa.

Teman sekantor yang melihat ekspresi wajah saya hanya bisa tertawa dan mengolok-olok kenorakan saya dengan hape pertama. Tapi, ya sudahlah yang penting sudah punya hape dan bisa gaya hehehe. Usai pulang kantor saya kembali membeli pulsa Rp 50 ribu saja, niatnya untuk bernorak ria di kost-an hehe.

Di atas angkot saya sibuk memencet-mencet hape itu. Sibuk mencari nada dering monophonic yang pas atau sok-sok sibuk mengirim sms. Di kamar kost, tanpa tukar pakaian saya masih sibuk mengutak atik hape itu. Mungkin kalau hapenya bisa teriak, dia mungkin sudah teriak agar diberi istirahat sebentar saja. Nyatanya hp itu sudah mulai terasa panas dan baterainya sudah tinggal 1 balok. 

Bunyi nada dering yang berubah-ubah sukses membuat tetangga kamar kost melongokan kepalanya ke kamar saya. "Waah...hape baru ya...mereknya apa, berapa harganya..bla bla bla..." 

Akhirnya hape itu bisa istirahat juga ketika baterainya drop dan harus dicas. Cuma saya yang tak sabar supaya itu baterainya cepat penuh. Masih ingin bernorak ria hehehe

Hape Siemen C35 itu termasuk hape yang bagus lho. Maklum orang norak baru punya hape, jadi  hape selalu dibawa kemana-mana. Suatu hari hape itu tercebur masuk ke dalam bak kamar mandi kost dan ternyata masih bisa diperbaiki. Bayangkan kalau terjadi pada hape produksi sekarang, pasti langsung say good bye. Pernah juga hape itu terbanting dan terinjak, tapi tetap saja tidak eror dan masih bisa digunakan.

Saya hanya memakai Siemen C35 ini kurang lebih 2 tahun karena saya berikan ke adik saya di kampung. Karena di kampung halaman saya sudah ada sinyal telepon seleluer, sehingga lebih memudahkan saya berkomunikasi dengan keluarga. Sebagai gantinya saya masih tetap jatuh cinta pada Siemen namun seri yang lebih baru dan tidak pakai antena. 

ini cerita saya dengan hape pertama, mana ceritamu ? Yuk ikutan juga GA Mak Isti'adzah Rohyati sekalian mengenang kisah dengan hape pertama :) 







Hal yang Harus Diperhatikan Jika Ikut Asuransi Rumah

$
0
0
perumahan pinang hijau kota tanjungpinang banjir
air yang menggenang di ruang tengah. kebetulan rumah ada split level lantai (ada tinggi dan rendah) 
Tanggal 7 Mei 2014 kemarin, rumah saya kebanjiran. Airnya masuk dari pintu belakang rumah. Air tersebut merupakan air parit yang melimpah dari parit utama. Sebenarnya hujannya sebentar saja sekitar 15 menit, tapi cukup deras dan parit meluap dan masuk ke sejumlah rumah termasuk rumah saya.

Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya. Seminggu sebelumnya juga masuk. Tapi kebetulan saya tidak di rumah, hanya ada suami dan anak. Untuk antisipasinya agar tidak terulang kembali, suami sudah membuat tanggul tembok di pintu belakang. Eh ternyata masih bisa dilewati air dan sekarang dibikin lagi tanggul setinggi 1 meter.
rumah tetangga

Ketika kejadian pertama itu saya benar-benar kaget, karena sudah hampir sembilan tahun kami tinggal di situ tak pernah banjir. Pas kejadian yang kedua kali ini ini saya langsung mendokumentasikannya, dengan memotretnya. Kebetulan juga karena saya punya teman wartawan, jadi saya langsung telepon dan mereka datang untuk mengambil data dan foto serta besoknya langsung masuk koran. 

Niatnya sih untuk kenang-kenangan saja plus untuk diunggah di media sosial sekalian protes mengapa bisa terjadi banjir di komplek yang tidak rawan banjir. Eh ternyata saya lupa kalau punya asuransi rumah. Keesokan harinya saya menghubungi marketing asuransi rumahnya, selain itu saya juga menghubungi langsung di website resmi asuransi itu di bagian pengajuan klaim.

Respon pihak di website sangat cepat dan mereka menelpon saya tentang kondisi rumah dan barang-barang. Saya menceritakan apa adanya. Kemudian mereka berjanji akan mengirim tim untuk survei keesokan harinya. Sementara marketing yang saya hubungi juga mengatakan hal yang sama.

Keesokan harinya datang dua orang petugas yang mensurvei rumah saya. Mereka memotret bekas air di dinding dan kardus penutup mesin yang kebetulan terkena banjir, kulkas, kursi,parit belakang dan rumah saya. Mereka juga menanya-nanya saja tentang kejadian pada hari itu serta meminta menandatangani surat. 

Ternyata tidak cukup sampai di situ, kemarin sore ada lagi email untuk melengkapi data. Seperti menandatangan surat tuntutan klaim, membuat berita acara dan kronologi kejadian, melengkapi kwitansi jika ada perbaikan barang yang masuk tanggungan asuransi yang rusak, melampirkan dokumen foto atau berita koran tentang banjir tersebut atau data dari BMKG jika pada hari itu memang terjadi hujan. 

Sebenarnya data yang diminta itu lengkap, kecuali kwitansi perbaikan barang yang rusak, Karena hanya mesin cuci yang agak nyentrum, tapi setelah diperbaiki suami saya bisa normal kembali. Kerusakan barang berarti juga tidak ada. Kecuali kursi sofa yang basah, lemari yang mulai lembek bagian kakinya karena terendam air serta kulkas yang sedikit calar pada bagian bawah pintunya.

Dokumen foto dan berita koran juga saya ada. Sementara kronologis kejadian juga bisa saya buat. Hanya saya saja saya sedikit mikir, apakah jika semua itu sudah saya lengkapi, klaim saya akan dipenuhi ? Nanti capek-capek melampirkan semua data eh tidak dibayar ganti ruginya hehe. Tapi yang penting saya lengkapi saja dahulu, karena semua data itu sudah ada. 

Bagi calon nasabah yang ingin mengasuransi rumahnya atau sudah mengasuransi rumahnya, sebaiknya perhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Jika terjadi sesuatu di rumah sesuai dengan klausul pertanggungan di dalam polis asuransi, seperti banjir, kebakaran dll, langsung dokumentasikan, baik berupa foto atau videokan. Kalau musibahnya besar, biasanya akan diliput wartawan. Simpan kliping korannya. Oh ya untuk foto harap setel tanggal pengambilan gambar yang benar, sesuai dengan hari kejadian. 
  2. Laporkan segera ke agen asuransi atau menghubungi via email di website. Jangan menunggu apalagi hingga seminggu, karena proses tuntutan paling lambat 3x24 jam (di asuransi rumah saya, tak tahu jika di asuransi rumah lain)
  3. Jika ada barang-barang yang rusak dan masuk dalam pertanggungan, sebaiknya juga difoto tersendiri dengan detil. Jika masih bisa diperbaiki, sebaiknya ke service resmi yang bisa mengeluarkan kwitansi pembayaran
  4. Berikan data dan informasi yang benar.


EKSPRESI CINTA MONUMENTAL : Kebahagiaan Terbesar Ayah

$
0
0
Fitry, Kebahagiaan Terbesar Ayah
Delapan tahun lamanya kami menunggumu hadir dalam rumah ini. Bahagia yang tidak terlukiskan ketika tangismu terdengar. Fitry Rezkia Ruzifah itulah nama terindah sekaligus doa yang kami titipkan dalam namamu Nak. 

Suatu hari di usiamu yang baru 40 hari, kamu jatuh sakit. Panasmu mencapai 39 derajat.Mami sangat khawatir, apalagi Ayahmu Nak. Ayah sangat terpukul ketika kamu harus ditusuk jarum untuk memasukan obat. Ayah sampai meneteskan airmata.

Lihatlah Nak, betapa wajah Ayah sangat sedih. Ayah sangat takut kehilanganmu. Kamu adalah kebahagiaan terbesar Ayah. Sehat selalu dan panjang umur ya Nak. Aamiin.









Viewing all 692 articles
Browse latest View live