Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung enam bulan lebih di Indonesia khususnya benar-benar telah mengubah banyak hal. Tidak hanya dari sisi kesehatan, sosial masyarakat, ekonomi bahkan politik dan lainnya. Bisa dikatakan pandemi ini telah mengubah semua sendi kehidupan.
Awal Virus Corona ini mewabah di Wuhan negara China akhir tahun lalu, saya yang menyaksikan di layar televisi dan internet, sempat mikir jika virus itu hanya akan ada di negara tirai bambu tersebut. Tak ada kecemasan bahkan ketakutan jika virus itu akan sampai ke Indonesia. Pokoknya percaya aja deh, virus itu akan cuma ada di negara lain.
Tapi awal tahun 2020 semua itu berubah menjadi kekhawatiran luar biasa ketika ada yang pasien positif ditemukan di Indonesia. Sumpah, awal-awal saya sangat shock. Meski pasiennya ada di daerah Depok kalau tidak salah, tapi saya merasa virus tersebut bisa menyebar ke daerah lain termasuk kota saya yang berada di kepulauan.
Namun meskipun begitu saya berdoa supaya jangan sampai virus yang sudah banyak makan korban di banyak negara itu tidak masuk ke kota saya. Setiap hari saya mengikuti pemberitaan di media massa dan internet. Himbauan pemerintah bagaimana menjaga kebersihan dan jaga jarak menjadi perhatian bagi saya. Tak jarang saya ikut menyampaikan kepada teman-teman dan keluarga.
Bahkan ketika ada kasus-kasus baru muncul di berbagai daerah yang semula zona hijau, kekhawatiran saya makin menjadi. Apalagi melihat masih banyak masyarakat yang abai dengan himbauan pemerintah tentang protokol kesehatan.
Kekhawatiran saya dan mungkin banyak orang ternyata jadi kenyataan. Pasien positif pertama akhirnya ditemukan di kota kami. Sumpah, saya takut banget waktu itu. Apalagi sempat beredar informasi kalau pasien positif itu adalah pedagang di pasar.
Meski tak pernah belanja ke pasar itu, tapi saya tetap khawatir jika ada tetangga, teman atau siapa saja yang pernah berinteraksi dengan pasien tersebut. Dengan temuan pasien positif Covid-19 pertama ini pemerintah di kota saya makin gencar memsosialisasikan pentingnya mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker mulut dan menjaga kebersihan lainnya.
Saya sendiri sempat beberapa kali kena efek psikosomatis ketika membaca kasus pasien positif baru. Badan ikut meriang, dada terasa sesak, hidung tak nyaman. Untung saya sempat menyadarinya ketika menonton youtube seorang dokter yang menginformasikan efek psikosomatis tersebut.
Bahkan, ketika kasus positif makin bertambah, pemerintah kota menerapkan aturan penutupan sejumlah fasilitas umum seperti kedai kopi, tempat makan dan tidak mengizinkan keramaian. Bahkan kerja pun disarankan di rumah.
Namun, kantor saya sebagai penyedia jasa tetap memberlakukan kerja di kantor. Sulit banget memang harus ke kantor dalam situasi pandemi ini. Namun kantor saya telah melakukan langkah-langkah preventif seperti rutin menyemprotkan desinfektan, cek suhu setiap masuk kantor dan menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan serta di luar ruangan, wajib pakai masker serta membatasi kunjungan tamu untuk karyawan.
Bahkan untuk front liner juga diperketat dengan membatasi antrian berdiri, membatasi antrian duduk serta memasang kaca pembatas antara pelanggan dan kasir. Sementara kami di bagian dalam juga harus menjaga jarak sesama karyawan seperti tidak melakukan kontak fisik, tidak duduk berdekatan baik di ruangan maupun pantry.
Saya yang banyak beraktifitas di luar ruangan karena tuntutan tugas mau tak mau harus lebih ekstra waspada saat beraktifitas. Maklum saya kadang harus ke bank atau ke tempat lainnya untuk suatu urusan.
Berikut tips saya agar aman beraktifitas di masa pandemi ini :
1. Selalu menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah bahkan membawa cadangan masker.
2. Rajin mencuci tangan dengan sabun setiap usai menyentuh benda-benda yang kemungkinan banyak disentuh orang lain, seperti gagang pintu, uang, barang di supermarket.
3. Membawa selalu hand sanitizer di dalam tas kemanapun juga. Karena kadang sulit mendapatkan air untuk cuci tangan dengan sabun, jadi hand sanitizer menjadi solusinya.
4. Menjaga jarak dengan orang lain meski itu teman kantor sendiri.
5. Tidak bersalaman dengan siapa saja
6. Menghindari tempat-tempat keramaian kecuali yang sangat penting
7. Melakukan pembayaran non tunai
8. Membeli makanan atau belanja secara online
9. Mencuci barang-barang yang baru dibeli dengan sabun dan dikeringkan
10. Menyemprot rumah dan barang-barang dengan desinfektan
Semoga pandemi ini segera berlalu dan segala sendi kehidupan bisa kembali berjalan normal dan lancar. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, umur panjang dan tetap patuh pada protokol kesehatan supaya terhindar dari Covid-19 ini.
Bagi yang menganggap virus ini cuma konspirasi dan sebagainya sehingga masih abai dengan protokol kesehatan, semoga bisa menyadari bahaya virus ini dengan patuh pada protokol kesehatan. Gugurnya puluhan dokter, perawat dan tim medis lainnya selain masyarakat biasa adalah bukti nyata bahayanya virus ini. Bahkan kepala daerah di kota saya juga menjadi korban Covid-19. Semoga Indonesia dan dunia kembali bebas dari pandemi ini. Aamiin YRA.
Oh ya, bagi Anda yang sakit di masa pandemi ini dan masih bisa diatasi dengan obat-obatan atau vitamin jangan sembarangan membeli obat ya. Tetap konsultasikan keluhan Anda dengan dokter umum atau spesialis untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat. Nah, bagaimana kalau masih khawatir ke rumah sakit sebab angka pasien Covid 1- masih banyak ? Tenang, ada website Halodoc yang akan memberikan layanan
Di website ini Anda bisa konsultasi dengan memilih menu Tanya Dokter Halodoc dan akan mempertemukan Anda dengan tenaga medis profesional secara cepat. Halodoc memastikan Anda mendapatkan pelayanan terbaik dari tim dokter spesialis di Indonesia yang terhubung langsung dari halaman website Halodoc.
Andajuga bisa melakukan konsultasi dan diskusi kesehatan dengan dokter dan psikolog, menanyakan tips diet, rekomendasi obat, rujukan ke rumah sakit, terapi, hingga rekomendasi gaya hidup yang baik sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya. Bahkan membeli berbagai obat, vitamin dan alat kesehatan lainnya secara online juga tersedia di website ini. ***