Quantcast
Channel: My Verandah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 692

Serunya Gathering Kelas Ibnu Sina

$
0
0

Tak terasa Fitry akan tamat TKIT. Bulan Juli nanti ia akan menyandang status anak SDIT. Nah, wisuda atau perpisahan sekolah akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Tapi komite kelas Fitry ingin mengadakan perpisahan dengan acara jalan-jalan.

Saya sih lebih menyebutnya gathering, karena acara ini dikemas dengan kegiatan yang menunjukan kebersamaan antara orang tua dan murid. Apalagi banyak diantara wali murid yang jarang ketemu atau sekedar ketemu muka saja saat mengantar dan menjemput anak.



Saya termasuk yang jarang ketemu dengan sesama orang tua murid. Maklum kesibukan bekerja dan tidak bisa sering izin membuat saya tidak bisa ikut pertemuan komite yang dilakukan di hari dan jam kerja setiap bulan. Biasanya saya berkomunikasi hanya melalui grup WA orang tua. Sehingga saat ada informasi tentang gathering ini, saya sangat bersemangat untuk ikut karena acaranya hari minggu.
 
Lokasi gathering dipilih di Pondok Santai Family di Trikora. Acaranya berupa lomba permainan anak, lomba orang tua, main di pantai dan tukar kado antar orang tua. Kadonya minimal harga Rp 25 ribu dan dibungkus koran. Para orang tua diminta membawa makanan dan minuman masing-masing kemudian nanti dimakan bersama-sama. Disediakan satu unit bus bagi yang tidak menggunakan kendaraan pribadi. Saya memilih menggunakan mobil sendiri sebagai antisipasi jika Fitry ingin pergi ke tempat lain setelah acara.

Karena kesibukan dengan aktifitas kerja dan kegiatan lain, saya nyaris lupa dengan kegiatan ini. Hari Sabtu saya masih sibuk melalak pergi nonton hehehe. Maklum jatah me time saya adalah hari Sabtu pulang kerja  yang setengah hari, apakah itu sekedar nongki di tempat makan, jalan ke mall atau nonton di bioskop.

Namun tidak masalah, usai nonton saya membeli daging rendang dan bahan bumbu. Kemudian sosis dan nugget untuk Fitry plus camilan. Untuk hadiah di rumah masih ada barang yang ada label untuk dibungkus.

Jam 9 teng kami menuju sekolah Fitry. Para guru atau umi dan sejumlah orang tua dan murid masih menunggu bus. Kami meminta izin duluan karena saya mau membeli sarapan hehehe. Maklum saking rempongnya tidak sempat sarapan di rumah.

Usai membeli sarapan yang dibungkus kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi yang berjarak 30 menit dari Tanjungpinang. Dalam perjalanan saat asyik menikmati mie lendir, saya teringat kado yang ketinggalan di rumah hahaha. Maklum karena dibungkus koran jadi lupa. Untung suami moodnya sedang bagus dan mau berhenti di jalan untuk membeli kado baru.

Swalayan yang berada di Desa Kawal itu, tidak lengkap. Saya sempat bingung hadiah apa yang akan dibawa. Akhirnya pilihan jatuh pada handuk meski harganya lumayan jika dibandingkan di supermarket tempat saya membeli. Tapi tidak apalah yang penting ada barang yang layak. Untung ada kertas koran di kasir dan saya cukup membungkus tanpa harus banyak pernak pernik.

Ternyata bus yang membawa rombongan sudah melintas dan kami mengikutinya dari belakang. 20 menit kemudian sampai di lokasi. Rombongan mengambil tempat untuk berkumpul. Menggelar tikar dan karpet yang sudah dipersiapkan.

Sementara bagi keluarga yang membawa anggota keluarga lain memilih mengambil atau menyewa pondok masing-masing. Begitu juga saya yang memilih mengambil pondok supaya gampang mengambil barang barang dan suami juga bisa santai.

Setelah selesai menata barang , saya dan Fitry berkumpul dengan para murid dan orang tua. Acara pertama adalah mempersiapkan anak-anak dipimpin oleh wali kelas. Kemudian dilanjutkan dengan lomba makan kerupuk.  Anak cowok dan cewek dipisahkan lombanya.

Karena TKIT jadi lombanya tetap sesuai sunnah. Makan kerupuknya duduk dan diawali dengan berdoa mau makan. Meski kerepotan tapi anak-anak tetap semangat apalagi ternyata semua anak mendapatkan hadiah meskipun tidak menang.

Setelah acara anak-anak, para orang tua juga berlomba meniup balon sampai pecah. Sekarang giliran anak-anak yang meneriaki orang tuanya. Apalagi Fitry yang juga semangat menjepret saya yang kehabisan nafas meniup balon.  Hanya seorang peserta yang bisa meniup balon sampai besar dan pecah. Tapi tidak ada hadiah karena ini hanya acara seru-seruan.

Setelah pembagian hadiah untuk anak-anak, dilanjutkan dengan makan siang bersam. Pas banget karena sudah siang dan menjelang Zuhur. Semua makanan ditaruh di tikar dan kemudian makan ramai-ramai. Luar biasa para ibu-ibu ini. Ada yang membawa magic com, termos nasi, galon air. Bahkan ada yang membawa lauk dalam wadah yang besar. Pokoknya makanan berlimpah ruah, ada aneka lauk, sayur, kerupuk dan kue mue. Saya mencicipi masakan yang dibawa ibu-ibu lain. Begitu juga masakan saya rendang dan samba lado juga dicicipi mereka.

Usai istirahat dan sholat, anak-anak tak sabar mandi di laut. Air laut yang saat kami datang sedang surut siang itu mulai naik. Sehingga anak-anak makin semangat untuk berenang, termasuk Fitry. Meski ada pengawas, namun saya lebih memilih mengawasi sendiri yang mandi di laut sambil mencari kerang. Ayahnya mengawasi dari kejauhan karena asyik mengobrol dengan salah seorang bapak dari murid lain yang ternyata mereka masih ada hubungan keluarga.

Penginnya sih ikut nimbrung dengan ibu-ibu lain yang ngobrol di tikar sambil ngemil, namun saya termasuk ibu yang parno. Sehingga saya memilih duduk di bawah jembatan kayu mengawasi sambil memotret Fitry yang bermain dengan teman-temannya. Salut juga sih dengan orang tua yang membiarkan anak-anaknya bermain di laut tanpa diawasi sepenuhnya.

Ketika anak-anak lain sudah puas bermain, Fitry juga mau keluar dari laut. Ia asyik mengumpulkan kerang kerang. Para orang tua sudah bersiap untuk kembali pulang, Fitry baru mau keluar dan mandi air bersih.

Gathering siang itu ditutup dengan tukar kado. Semua kado dikumpulkan dan diberi nomor. Lalu dibuat kupon undian dan diberi nomor. Setiap orang tua mengambil kupon dan menukarkan dengan hadiah sesuai nomor. Saya mendapatkan nomor 1 dan Fitry tidak sabar mau membuka. Saya melarangnya karena tidak enak membuka di depan para orang tua.

Saat bus yang membawa orang tua dan murid-murid lain kembali ke Tanjungpinang, kami masih tinggal di pondok beristirahat. Fitry memilih ngemil sambil nonton film kartun di hp, begitu juga ayahnya yang memilih tidur siang.

Btw…ada yang anaknya juga TK. Sharing donk kegiatan kelas anaknya. 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 692

Trending Articles