 |
| Buku tabungan sinar mas dan kunci safety deposit box (SDB) |
Seringnya membaca berita bahkan kejadian yang pernah dialami oleh teman dan kerabat tentang pembobolan rumah yang menyebabkan hilangnya sejumlah barang berharga, seperti emas perhiasan membuat saya jadi was-was. Maklum kami suami istri bekerja dari pagi sampai sore dan wajar jika perasaan khawatir timbul setiap membaca berita pencurian rumah kosong di siang hari.
Kalau sudah begitu saya sering berpikir bagaimana cara untuk mengamankan sedikit harta yang dikumpulkan bertahun-tahun untuk masa depan anak cucu nanti :) Lucu kalau perhiasan emas itu dipakai semuanya. Apa kata dunia ? saya sendiri melihat orang memakai emas perhiasan berlebihan sering membatin betapa noraknya orang itu.
Selama ini saya hanya pasrah dan berdoa semoga rumah kami aman dari tindakan kriminal. Namun ketika saya mulai melirik investasi logam mulia (LM) Antam, kembali timbul perasaan was-was itu. Waktu membeli dan ngobrol dengan pemilik toko emas, dia menyarankan menyimpan dengan gaya konvesional zaman dulu yakni menyimpan di dalam celengan bersama uang koin hehe... karena tidak mungkin pencuri akan mengira di dalamnya ada emas.
Tapi saya tidak bisa menerima, karena yang namanya pencuri sekarang lebih kreatif. Makanan di dalam kulkas aja bisa diembat apalagi celengan, karena pencuri yang terdesak kebutuhan akan mengambil apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.
Si pemilik toko juga menyarankan untuk membuka safety deposit box (SDB) atau kotak penyimpanan di bank. Saran ini bisa saya terima karena tentu lebih aman dan terjamin. Akhirnya saya langsung ke sebuah bank yang mana saya menjadi nasabah di sana.
Costumer service bank tersebut menjelaskan syarat dan biayanya. Biaya sewanya sih terjangkau untuk SDB ukuran kecil. Tapi yang membuat saya keberatan adalah harus mempunyai dana atau saldo di rekening minimal Rp 30 juta. OMG...!! dana sebesar itu saya biarkan mengendap di saldo untuk apa ? Mending saya investasikan ke LM dan lebih menguntungkan bertahun-tahun mendatang.
Ketika ada rezeki dan saya kembali membeli LM di toko emas yang sama, si penjual bertanya apakah sudah jadi saya membuka SDB dan saya menjawab belum karena syaratnya yang agak ribet. " Coba ke bank sinar mas bu, ada langganan saya yang membuka SDB di sana," sarannya.
Baru pada minggu lalu saya berkesempatan untuk ke Bank Sinar Mas. Itu juga karena kebetulan saat menghadiri grand opening klinik aesthetic La Bella milik seorang sahabat ada promo reward berupa saldo tabungan di Bank Sinar Mas.
Akhirnya saya yang belum menjadi nasabah Bank Sinar Mas mendaftar sebagai nasabah sekaligus saya menanyakan tentang SDB. Ternyata dari penjelasan costumer service (CS) tersebut, uang sewa pertahunnya terjangkau dan tidak ada saldo mengendap hingga puluhan juta. " Yang penting menjadi nasabah kami dan ada saldo aktif di tabungan sebesar Rp 100 ribu rupiah," jelasnya.
Persyaratan umumnya antara lain :
1. KTP / SIM / Passport yang dimiliki oleh yang mengajukan aplikasi.
2. Perusahaan yang memberikan otorisasi kepada seseorang harus mengeluarkan penyataan resmi, menjelaskan siapakah yang diberikan hak untuk bertindak atas nama perusahaan.
Sementara untuk ukuran terdiri dari :
S : 7 cm x 25 cm x 60 cm
M : 17 cm x 25 cm x 60 cm
L : 25 cm x 25 cm x 60 cm
Jadi panjang dan lebarnya sama seukuran kertas folio hanya yang membedakan ukurannya adalah ketebalan kotaknya. Saya memilih sesuai kebutuhan saya hanya ukuran S saja. Biaya sewanya Rp 275 ribu pertahun dan jaminan kunci Rp 500 ribu. Biaya sewa dan jaminan kunci bisa didebet dari saldo rekening. Biaya jaminan kunci itu akan dikembalikan jika saya tidak memperpanjang masa sewa. Tapi biaya jaminan kunci bisa hangus jika kuncinya rusak atau hilang
Karena pada hari itu saya tidak membawa uang tunai yang banyak untuk menambah saldo dan sewa serta uang jaminan kunci, akhirnya baru tadi saya resmi menyewa SDB. Saya dilayan oleh CS cantik erin.
Saya menyerahkan KTP asli dan pas foto ukuran 3x4 serta uang tunai yang langsung dimasukan ke rekening untuk autodebet sebagai biaya sewa serta jaminan kunci. Kemudian mengisi formulir, surat penjanjian dan formulir absen. Formulir absen itu ditempeli foto saya dan nantinya wajib saya tandatangani saat datang untuk menaruh atau mengambil barang di SDB.
 |
| kartu absen saat menyimpan atau mengambil barang di safety deposit box bank sinar mas |
Saya juga diminta memberikan kuasa kepada salah seorang anggota keluarga untuk bisa mengambil atau menaruh barang jika suatu saat terjadi sesuatu kepada saya. Saya memilih suami karena anak masih kecil. Syaratnya suami saya harus melampirkan KTP, pasfoto dan menandatangani surat kuasa. Karena tadi suami saya tidak ikut, bisa dilakukan lain kali.
Setelah proses pendaftaran selesai, saya disuruh memilih lokasi dan nomor SDB sesuai keinginan saya. Setelah itu saya diberi kunci 2, yang mana kunci itu sepasang dan mempunyai duplikat yang disimpan bank. Jadi SDB hanya bisa dibuka menggunakan kunci berpasangan dari yang saya pegang dan yang disimpan di bank.
Setelah itu CS mengantarkan saya ke ruang SDB yang terdiri dari 2 ruangan. Ruangan pertama semacam ruang tunggu dan dilengkapi bilik kecil ditutupi tirai kain untuk nasabah menaruh atau mengambil barang tanpa terlihat CS yang mendampingi. Sedangkan ruangan sebelahnya yang dilapisi pintu besi berlapis lapis adalah ruangan rak SDB yang terdiri dari 3 barisan menempel di dinding. Kedua ruangan ini dilengkapi dengan kamera pengaman.
Erin membuka kotak SDB yang sesuai pilihan saya dan di dalamnya ada kotak besi berwarna biru yang ternyata masih disegel plastik atau belum pernah digunakan orang lain. Saya memasuki bilik kecil menaruh emas perhiasan dan LM. Tak lupa saya memotretnya sebagai arsip dan supaya ingat barang-barang apa saja yang saya simpan. Setelah itu saya menyerahkan kotak ke Erin untuk ditaruh di lemari besi.
 |
| Sedikit perhiasan dan logam mulia yand disimpan di safety deposit box..maaf bukan pamer |
Erin juga menerangkan jika setiap kunci SDB adalah spesifik dan tidak ada sama dengan nasabah lain. Saya juga tidak dibatasi untuk datang menaruh atau mengambil barang di SDB sepanjang di dalam jam kerja bank dan melapork ke CS.
Setelah proses pendaftaran selesai, saya disuruh memilih lokasi dan nomor SDB sesuai keinginan saya dari denah yang ada di kertas. Setelah menentukan pilihan saya, kemudian saya diberi 2 kunci , yang mana kunci itu sepasang dan mempunyai duplikat yang disimpan bank. Jadi SDB hanya bisa dibuka menggunakan kunci berpasangan dari yang saya pegang dan yang disimpan di bank.
Setelah itu CS mengantarkan saya ke ruang SDB yang terdiri dari 2 ruangan. Ruangan pertama semacam ruang tunggu dan dilengkapi bilik kecil ditutupi tirai kain untuk nasabah menaruh atau mengambil barang tanpa terlihat CS yang mendampingi. Sedangkan ruangan sebelahnya yang dilapisi pintu besi berlapis lapis adalah ruangan rak SDB yang terdiri dari 3 barisan menempel di dinding. Kedua ruangan ini dilengkapi dengan kamera pengaman.
Erin membuka kotak SDB yang sesuai pilihan saya dan di dalamnya ada kotak besi berwarna biru yang ternyata masih disegel plastik atau belum pernah digunakan orang lain. Saya memasuki bilik kecil menaruh emas perhiasan dan LM. Tak lupa saya memotretnya sebagai arsip dan supaya ingat barang-barang apa saja yang saya simpan. Setelah itu saya menyerahkan kotak ke Erin untuk ditaruh di lemari besi.
Erin juga menerangkan jika setiap kunci SDB adalah spesifik dan tidak ada sama dengan nasabah lain. Saya juga tidak dibatasi untuk datang menaruh atau mengambil barang di SDB sepanjang masih di dalam jam kerja bank dan melapor ke CS.
Akhirnya proses di bank selesai dan saya dengan hati yang lebih tenang dan nyaman. Mungkin beberapa hari lagi saya kembali untuk menaruh sertifikat rumah dan sejumlah surat berharga lain seperti ijazah, akte lahir anak dll.
Bagi Anda yang belum mempunyai SDB buruan dibuka, karena banyak keuntungannya :
1. Bisa disewa oleh perorangan atau perusahaan
2. Mencegah barang berharga anda dari kebakaran.
3. Mencegah barang berharga anda dari pencurian atau perampokan.
4. Kerahasiaan dari isi kotak dijamin.
Semoga artikel ini bermanfaat dan silahkan tinggalkan komentar.terimakasih
Setelah itu CS mengantarkan saya ke ruang SDB yang terdiri dari 2 ruangan. Ruangan pertama semacam ruang tunggu dan dilengkapi bilik kecil ditutupi tirai kain untuk nasabah menaruh atau mengambil barang tanpa terlihat CS yang mendampingi. Sedangkan ruangan sebelahnya yang dilapisi pintu besi berlapis lapis adalah ruangan rak SDB yang terdiri dari 3 barisan menempel di dinding. Kedua ruangan ini dilengkapi dengan kamera pengaman.
Erin membuka kotak SDB yang sesuai pilihan saya dan di dalamnya ada kotak besi berwarna biru yang ternyata masih disegel plastik atau belum pernah digunakan orang lain. Saya memasuki bilik kecil menaruh emas perhiasan dan LM. Tak lupa saya memotretnya sebagai arsip dan supaya ingat barang-barang apa saja yang saya simpan. Setelah itu saya menyerahkan kotak ke Erin untuk ditaruh di lemari besi.
 |
| ruangan safety deposit box yang diamankan dengan lemari besi berlapis dan diawasi kamera |
Erin juga menerangkan jika setiap kunci SDB adalah spesifik dan tidak ada sama dengan nasabah lain. Saya juga tidak dibatasi untuk datang menaruh atau mengambil barang di SDB sepanjang masih di dalam jam kerja bank dan melapor ke CS.
Akhirnya proses di bank selesai dan saya dengan hati yang lebih tenang dan nyaman. Mungkin beberapa hari lagi saya kembali untuk menaruh sertifikat rumah dan sejumlah surat berharga lain seperti ijazah, akte lahir anak dll.
Bagi Anda yang belum mempunyai SDB buruan dibuka, karena banyak keuntungannya :
1. Bisa disewa oleh perorangan atau perusahaan
2. Mencegah barang berharga anda dari kebakaran.
3. Mencegah barang berharga anda dari pencurian atau perampokan.
4. Kerahasiaan dari isi kotak dijamin.
Semoga artikel ini bermanfaat dan silahkan tinggalkan komentar.terimakasih
